Blitar (Jatimsmart.id) – Radikalisme yang berkembang akhir-akhir ini harus segera ditangkal dengan menerapakan kehidupan sesuai adat istiadat masing-masing daerah, terutama di pedesaan. Untuk itu, Persatuan Pemerintahan Desa Indonesia (PPDI) Jawa Timur dengan menggandeng Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Blitar menggelar sarasehan bertajuk wawasan kebangsaan. Minggu (23/1).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Guntur Wahono selaku Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kepala DPMD, Kepala Diusporbudparda Kabupaten Blitar, dengan Narasumber dari Pemprov Jatim, Ketua APDESI Tri Hartyono serta perwakilan Rayon Wilayah Kepala Desa se Kabupaten Blitar.
Guntur Wahono menegaskan peran desa menjadi ujung tombak untuk memajukan dan melestarikan adat istiadat meliputi pembinaan untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada.
“Ini kami lakukan untuk menyamakan persepsi, lebih jauh juga kami ingin mengetahui persoalan apa yang muncul di daerah seperti yang telah disampaikan tadi dalam forum, sehingga harus ada jalan keluar, nah jalan keluarnya bagaimana, ya kita mengundang dari kementrian untuk kita jadikan nara sumber,” kata Gutur Wahono.
“Itu harapan kami melalui beberapa moment seperti ini sedikit demi sedikit persoalan di daerah agar bisa teruraikan,” paparnya.
Guntur menyinggung regulasi anggaran Pemerintah Daerah untuk membentuk Peraturan Daerah tentang adat istiadat desa. Kalau sudah ada Desa tinggal menindaklanjuti dengan membentuk Lembaga Adat Desa (LAD) yang diperkuat dengan adanya Peraturan Desa. (tok)