Surabaya (Jatimsmart.id) – Polda Jatim melalui Ditresnarkoba berhasil mengungkap dua kasus peredaran narkoba jenis sabu dan pil ekstasi. Diketahui dari dua kasus itu adalah jaringan asal Jakarta.
Kasus pertama, polisi membekuk seorang pria berinisial IR bin UP (31) atas dugaan kasus narkoba. Warga asal Lampung itu ditangkap saat hendak mengirim sabu ke Surabaya. Dari tangan IR, polisi mengamankan barang bukti 1,04 kilogram (kg).
BACA JUGA:
- Polrestabes Surabaya Musnahkan 39 Kg Sabu dari 120 Orang Tersangka
- Napi Asimilasi Lapas Kediri Selundupkan Paket Sabu dan Ekstasi melalui Dubur
- Polrestabes Surabaya Gagalkan Peredaran Narkoba Sabu 13,39 Kg
Kasus ini terungkap saat petugas mendapatkan informasi dari informan bahwa IR merupakan kurir sabu jaringan Jakarta – Surabaya. Kemudian petugas melakukan penyelidikan dan didapatkan hasil bahwa IR benar merupakan kurir narkoba.
Pada Rabu (15/9/2021) petugas kembali mendapatkan informasi dari informan bahwa IR di Surabaya dan hendak bertransaksi sabu. Petugas kemudian melakukan pengamatan dan pembuntutan terhadap IR dan diperoleh informasi IR membawa sabu yang disimpan di dalam kamar Hotel F di Jalan Raya Rungkut Surabaya tempatnya menginap.
Petugas kemudian melakukan penangkapan terhadap tersangka IR dan melakukan penggeledahan di dalam kamar hotel. Pada saat petugas melakukan penggeledahan ditemukan barang bukti berupa sebuah tas hitam. Di dalamnya berisi beberapa pakaian dan sebuah bungkus teh china berisi sabu seberat 1,04 kg.
Petugas kemudian menginterogasi IR. Ia mengaku memperoleh sabu dari seorang perempuan yang bernama DES pada Jumat (10/9/2021) sekitar jam 09.30 WIB di Hotel H Pasar Baru Jakarta Pusat. Selanjutnya IR berikut barang bukti di bawa ke Kantor Ditresnarkoba Polda Jatim guna penyidikan lebih lanjut.
“Tersangka menjadi kurir sabu dari Jakarta ke Surabaya bersamaan dengan mengajak keluarganya berlibur,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Mapolda Jatim, Senin (4/10/2021).
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 112 Ayat (2) dan Pasal 114 Ayat (2) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun.
Kasus kedua, karena mendapat iming-iming upah sebesar Rp 1,2 juta sekali kirim menjadikan MMS rela menjadi kurir narkoba. Kepada petugas, warga Karangpilang, Surabaya ini mengaku sudah tiga kali menjadi kurir sabu-sabu dan pil ekstasi.
Kini pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu pasrah ketika petugas Ditresnarkoba, Polda Jatim menangkapnya. Memakai baju tahanan oranye ia hanya menunduk. Pria 29 tahun tersebut kini harus mendekam di sel tahanan dan menunggu proses hukum selanjutnya.
BACA JUGA:
- Dua Pekerja Salon di Kediri Ditangkap Polisi Usai Transaksi Sabu
- Pengedar Sabu di Tulungagung Ditangkap Usai Tabrak Pengendara Motor
- Antar Sabu, Pemuda Asal Surabaya Ini Dibekuk Tim Rajawali 19 Polres Nganjuk
Kombes Gatot menjelaskan, tersangka merupakan jaringan antar provinsi dari Jakarta ke Surabaya. Tersangka diamankan di parkiran restoran cepat saji di Jalan Geluran, Sidoarjo.
Tak menunggu waktu lama, polisi menyergap pelaku, kemudian melakukan penggeledahan terhadap paket kardus yang dibawanya. Di dalam kardus itu kami temukan 1.577,85 gram sabu-sabu yang dibungkus teh cina dan bungkus plastik klip.
Saat ini, kepolisian sedang melakukan pengembangan terhadap seseorang berinisial J yang menyuplai sabu-sabu kepada MMS secara ranjau di wilayah Sidoarjo. Atas perbuatannya, MMS dijerat Pasal 112 dan 114 ayat 2 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya paling lama 20 tahun penjara. (*)