Kediri (Jatimsmart.id) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Sosial dan Pokja IV PKK menyelenggarakan Layanan Dampingan Psikososial bagi yatim, piatu dan yatim piatu terdampak Covid 19. Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Kecamatan Kayen Kidul.
Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa, menyampaikan pendampingan ini bertujuan menumbuhkan semangat juang dan motivasi untuk anak-anak supaya mereka merasa tidak sendiri. Pesan yang ingin disampaikan adalah masih banyak yang support dan ingin melihat mereka bangkit menjemput harapan lebih baik yang menjadi hak semua anak di masa depan.
BACA JUGA:
- UMKM Berikan Sejumlah Bantuan Pada Warga, Wali Kota Madiun: Semoga Terus Memotivasi
- Tagana Bersama Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran
- Pemkab Kediri Berikan Sejumlah Bantuan Bagi Peternak, Total Rp. 5,5 Miliar
“Seperti hari ini hal pertama yang kami lakukan adalah mengupayakan pulihnya energi positif dari dalam diri mereka. Dengan pendampingan bersama psikolog berpengalaman, kami harapkan mereka dapat kembali termotivasi untuk belajar dan berani melangkah setapak demi setapak. Karena semua anak memiliki hak yang sama untuk sukses di masa depan,” ungkap istri Mas Bup Dhito yang akrab dipanggil Mbak Chica ini.
Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Suharsono, mengatakan, ada sebanyak 1059 anak yatim, piatu dan yatim piatu korban covid 19 di Kabupaten Kediri.
“Penanganan yang diberikan pemerintah untuk usia 18 hingga 23 diberikan bekal keterampilan sesuai minat yang diinginkan. Misal ketrampilan otomotif, bangunan, komputer, bahasa atau tata boga,” jelas mantan Camat Ngancar ini kepada awak media.
Ditambahkan oleh Suharsono, untuk anak usia 10 hingga 18 tahun korban covid 19 yang memenuhi assessment akan direncanakan mendapat bantuan pendidikan hingga perguruan tinggi yang akan disalurkan melalui GNOTA Kabupaten Kediri.
BACA JUGA:
- Dinsos Bojonegoro Beri Dukungan Psikososial Bagi Anak-anak Korban Covid-19
- Rayakan HUT ke-76 Provinsi Jatim, Tim JSC Kediri Gelar LDP Anak Korban Covid-19
- Minimalisir Dampak Covid-19, Kawasan Wisata Bromo Kembali Tutup
Untuk tahap awal akan diberikan pada sekitar 500 anak. Sementara sisanya akan dilanjutkan tahun depan. Bentuk bantuan saat ini yang diberikan adalah peralatan sekolah, kesehatan, ibadah, dan konsultasi dari psikolog yang berpengalaman.
“Diharapkan melalui program ini dapat memotivasi agar mereka tidak larut dalam kesedihan. Masa depan mereka masih panjang, raihlah cita-cita sesuai apa yang diimpikan,” tandas Suharsono. (Ad/adv/kominfo)