Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Jawa Timur tidak perlu beras impor.
Ia juga memastikan bahwa kondisi stok beras Jatim cukup dan aman hingga akhir Mei 2021. Bahkan saat ini, kondisi beras Jawa Timur sedang surplus. Sehingga tidak ada kebutuhan Jawa Timur untuk suplai beras impor.
BACA JUGA:
- Panen Raya Akhir Tahun, Ponorogo Bakal Surplus 17,15 Ribu Ton Beras
- Pemkab Kediri Berikan 41.240 Kg Bantuan Beras Bagi 2.062 KPM di Kec. Kepung
- Menko PMK Muhadjir Effendy Cek Beras Bansos di Gudang Bulog Kediri
“Jawa Timur tidak perlu suplai beras impor. Kita bisa mencukupi kebutuhan pangan dan mampu menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani,” kata Gubernur Khofifah. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, stok beras di Jawa Timur akan surplus hingga akhir Mei 2021.
Surplus beras di Jatim ini akan terjadi karena sampai semester satu luas panen Jawa Timur dihitung asumsi sampai dengan April sebesar 974.189 hektar dengan asumsi produksi beras 3.053.994 ton.
“Jadi berdasarkan prediksi dan hitungan kami, di Jatim akan ada surplus 902.401 ton. Dengan jumlah itu, maka Jatim tidak perlu ada suplai beras impor. Stok beras kita sangat melimpah. Bahkan saat ini tim satgas pangan sedang keliling untuk menyerap padi dan beras produksi panen saat ini ,” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok Januari-April 2021, ketersediaan beras diasumsikan tercukupi. Bahkan tren harga beras juga akan terjaga stabil.
BACA JUGA:
- Bulog Kediri Siap Salurkan Bantuan Beras untuk 147 Ribu KPM
- Pemkab Kediri Salurkan Bantuan Beras Tahap 3 untuk Warga Semen
- Pemkab Kediri Salurkan Bantuan Beras Tahap 3 untuk Warga Kecamatan Papar
Dengan data tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa warga masyarakat tak perlu khawatir dan cemas, karena stok pangan Jawa Timur aman dan dalam kondisi sangat cukup dan surplus. Selain itu, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa prakiraan produksi tidak bergeser seperti yang terjadi pada tahun 2020. Bahkan produksi beras di Jatim selalu meningkat dari tahun ke tahun. (*)