Kediri (Jatimsmart.id) – ‘Peran Ormas Kota Kediri dalam Membumikan Nilai Keberagaman untuk Menyongsong Indonesia Maju’, itulah tema yang diusung Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Tema tersebut di usung dalam sarasehan yang digelar di aula Gereja Santo Yoseph Kota Kediri, Minggu (25/10). Pada kesempatan tersebut, Mas Abu menyampaikan fakta keberagaman di Kota Kediri.
Kota Kediri ini memiliki jumlah penduduk sebesar 287.409 jiwa dan setiap harinya meningkat hingga 3 juta jiwa. Oleh karena itu membuat Kota Kediri menjadi padat. Komposisi penduduk tersebut diketahui, Islam 207.714 jiwa, Katolik sebesar 6.360 jiwa. Serta, Protestan 16.446 jiwa, Hindu 221 jiwa, Budha 1.104 jiwa dan lainnya 105 jiwa.
“Kemudian pengelompokkan penduduk berdasar usia juga beragam. Lalu kalau kita dalami lagi di Kota Kediri, mulai tahun 1998 itu ada namanya Paguyuban Antar Umat Beragama, kalau kita cek kedalamannya lagi akhirnya kita mendapatkan bahwa di Kota Kediri ini memang harmonis sekali,” ucap Abu Bakar. Minggu (24/10).
Lebih lanjut Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar juga mengatakan bahwa keharmonisan di Kota Kediri terwujud salah satunya berkat komunikasi antar Paguyuban Umat beragama (PAUB) yang terbentuk sejak 1998.
BACA JUGA:
- Regina Suwono Nahkodai Pemuda Katolik, Siap Perkuat Toleransi Beragama di Kediri
- Kiai Sepuh Kediri Anggap Polemik Menteri Agama Tak Perlu Diperpanjang
- Apresiasi Kinerja KPU, MUI dan Tokoh Agama di Trenggalek Imbau Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan
Hal ini kemudian dijadikan referensi oleh pemerintah pusat untuk menjadi Forum Kerukukan Umat Beragama (FKUB) pada tahun 2004. FKUB Kota Kediri sering mengadakan silaturahmi setiap satu bulan sekali bila tidak ada pandemi seperti sekarang ini.
Dalam pertemuan tersebut, diagendakan untuk berdiskusi dan bila ada suatu masalah yang terjadi bisa dicari solusinya. Selain dalam pertemuan tersebut FKUB Kota Kediri juga melakukan kunjungan lainnya. Kunjungan tersebut seperti, saat perayaan natal, perayaan Cap Go Meh, doa bersama saat hari jadi Kota Kediri dan kegiatan lainnya.
“Sekarang ini jamannya kolaborasi, jadi kita harus bersama-sama membangun kota. Karena yang bisa membuat majunya Kota Kediri itu ya warga Kota Kediri juga yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Kebersamaan ini harus kita jaga, kita rajut bersama-sama, kita mau mikir sama-sama, maka saya yakin semuanya akan indah dan berjalan dengan baik dan semuanya akan mendapat solusi. Ini kuncinya di Kota Kediri,” imbuh Abu.
Sementara itu Ketua Komisariat Daerah Pemuda Katolik Provinsi Jawa Timur Agatha Retnosari mengatakan bahwa penting sekali untuk lebih fokus dan memberi arah serta bimbingan mengenai penggunaan teknologi untuk kaum muda, anak-anak dan perempuan.
“Disamping itu, saya juga berpesan kepada semuanya untuk selalu manfaatkan jejaring yang sudah ada, selalu bekerjasama dengan semua pihak agar bisa bersama-sama membangun kesejahteraan untuk warga Kota Kediri,” tuturnya.
BACA JUGA:
- GKJW Mojowarno, Gereja Tua Simbol Kerukunan Umat Beragama di Jombang
- Forum Lintas Agama Nilai Jokowi Sukses Jaga Kerukunan Umat Beragama
- Indahnya Toleransi, Masyarakat Lintas Agama di Medowo Bikin Ogoh-ogoh Bareng
Selain Walikota Kediri, Ketua Komisariat Cabang Pemuda Katolik Kota Kediri, dan Ketua Komda Pemuda Katolik Agatha Retnosari yang menjadi narasumber ada juga Ketua KNPI Kota Kediri Reza Darmawan dan Ketua Banser Kota Kediri Gus Wazid. Sebelum kegiatan sarasehan tersebut, Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Kediri Periode 2020-2023 dilantik dan Walikota Kediri sebagai saksinya.
Turut hadir dalam acara ini, FKUB Kota Kediri, Pendeta Romo Karyono, Pendeta Romo Hardo Iswanto, Pendeta Romo Jauhari, Romo Keuskupan Paroki Santo Yosef, Ketua Pemuda Katolik Pusat yang diwakili oleh bendahara umum Ardi Susanto dan anggota Pemuda Katolik Cabang Kota Kediri. (ad)