Kediri (Jatimsmart.id) – Kegiatan festival dan lomba burung berkicau kembali bergeliat, setelah lama terhenti akibat pandemi Covid-19. Memperebutkan Piala Kerajaan Kediri, ratusan pecinta burung dari pelosok nusantara hadir menunjukkan kebolehannya.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Pelestari Burung Indonesia (PBI) Kediri. Selain ajang silaturahmi antar peternak burung, perlombaan ini bertujuan untuk melestarikan burung endemik di Indonesia. Sekaligus pemulihan ekonomi bagi warga di Kota Kediri.
Ketua PBI Kediri Erik Langgeng mengatakan, dalam perlombaan tersebut panitia menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tujuannya agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. Bahkan, Dinas Kesehatan Kota Kediri hadir dilokasi guna melakukan rapid test terhadap para peserta.
BACA JUGA:
- Terminal Maospati dan Terminal Anjuk Ladang Jatim Terbaik dalam Lomba Terminal Sehat Nasional 2020 Oleh Kementerian Kesehatan
- Pemenang Lomba Cipta Jingle dan Maskot Pilkada 2020 KPU Pacitan
- Program Bantuan Produktif Pelaku UKM Gelombang II di Kabupaten Kediri Dibuka
“Kita mematuhi Protokol Kesehatan. Di sejumlah titik kita adakan pembagian masker, cuci tangan, dan disinfektan serta kita berikan handsanitizer untuk para peserta,” kata Erik. Minggu (22/11). Papan imbauan juga tersebar merata di sejumlah titik. Pembawa acara pun tak henti-hentinya mengingatkan peserta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.
Adapun jenis-jenis burung yang diperlombakan dalam ajang kali ini antara lain, Murai Batu, Cucak Hijau, Cendet dan Kacer. Semua burung tersebut menggunakan ring peternak. Tujuannya tak lain adalah bentuk apresiasi kepada para peternak serta program pelestarian spesias burung asli Indonesia yang terancam punah.
“Harapan dari lomba kicau ini, agar burung endemik tidak punah. Kalau burung impor, biasanya kita masukkan kelas impor. Tetapi dalam perlombaan kali ini bertepatan dengan masa pandemi, kita tiadakan untuk kelas itu (burung impor),” Imbuh Erik.
Sementara itu sejumlah kelas yang dilombakan oleh panitia adalah, Kelas Raja Kediri (tiket Rp 2 juta) melombakan Burung Murai Batu ring dengan hadiah juara I uang tunai Rp 20 juta. Kelas Jayawarsa (tiket Rp 1 juta) melombakan Burung Murai Batu ring, hadiah juara I uang tunai Rp 10 juta. Kelas Joyoboyo (tiket Rp 1 juta) melombakan Burung Murai Batu ring, hadiah juara I Rp 10 juta.
Kelas Sekartaji (tiket Rp 100 ribu, juara I Rp 1 juta), Kelas Lembu Suro (tiket Rp 80 ribu, juara I Rp. 800 ribu), dan Kelas Bintang PBI (tiket Rp 50 ribu, juara I Rp 500 ribu). Semua kelas tanpa potongan hadiah.
BACA JUGA:
- Ratusan Kicau Mania Ramaikan Kapolres Kediri Cup 2019
- Josmart Jatim Gelar Mancing Lele Gratis Bersama Ribuan Warga di Kediri
- Spesialis Pencuri Burung Babak Belur Dihajar Warga
Sementara itu menurut juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penangganan (GTPP) COVID – 19 Kota Kediri, dr. Fauzan Adima menjelaskan terkait sejumlah protokol kesehatan yang harus diterapkan panitia.
“Panitia sudah koordinasi dengan gugus tugas, diijinkan dengan persyaratan yaitu menerapkan protokol kesehatan. Peserta harus jaga jarak, wajib pakai masker, disediakan cuci tangan di lokasi,” kata Fauzan.
Perlombaan berlangsung tertib dan selesai tepat pada pukul 17.00 wib. (ad)