Kediri – Selain Kepolisian, Dinas Perhubungan dan Jasa Raharja, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun juga menggandeng komunitas Pecinta Kereta Api, dalam sosialisasi tertib berlalu lintas di perlintasan sebidang jalur KA, Rabu 18 September 2019 di Kota Kediri. Mereka para relawan, secara aktif juga mensosialisasikan imbauan positif tersebut melalui media sosial.
Puluhan relawan dari berbagai komunitas Pecinta Kereta Api turut dalam sosialisasi tertib berlalu lintas di perlintasan sebidang jalur KA bersama PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun. Selain sebagai penggemar moda transportasi andalan masyarakat Indonesia ini, mereka juga aktif menyebarkan virus positif; tertib berlalu lintas, untuk turut menurunkan tingginya angka kecelakaan di perlintasan sebidang jalur KA.
Ada dari Pecel +63 atau Pecinta Kereta Api Lingkup Madiun. Railfan Kediri, serta beberapa komunitas Railfan lain.
Keikut sertaan mereka merupakan bagian dari turut serta menekan tingginya angka kecelakaan di perlintasan kereta api yang terjadi akhir akhir ini. Dari data PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun per September 2019, telah terjadi 36 kali kecelakaan , yang menelan korban jiwa 15 orang.
Berita Terkait :Angka Kecelakaan di Perlintasan Sebidang Jalur KA Tinggi, PT. KAI Lakukan Sosialisasi
“Rasanya ikut prihatin ya, dari PT. Kereta Api kan sebenarnya sudah mengimbau. Ketika palang pintu turun kan harusnya berhenti. Tapi masih banyak yg melanggar, nerobos, padahal itu kan untuk keselamatan mereka sendiri,” kata Lia Wilujeng, salah satu relawan dari komunitas Pecinta Kereta Api
Mereka mengaku senang bisa terlibat dalam setiap kegiatan yang digelar oleh PT KAI. Menurutnya, sosialisasi ini, dapat meminimalisir tingginya angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang jalur KA.
Selain kegiatan ini, mereka kerap terlibat dalam operasi-operasi di momen tertentu. “Kita selalu terlibat di momen-momen seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Kan seneng bisa nambah pengalaman,” pungkasnya
Sementara itu, Manager Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko mengaku sangat terbantu dengan keberadaan para relawan ini. Mereka diharapkan mampu menjadi kepanjangan tangan Daop 7 Madiun untuk penyampaian informasi kepada masyarakat.
“Keberadaan mereka sangat membantu sekali terhadap operasional penyampaian-penyampaian informasi terhadap masyarakat,” katanya
Lebih lanjut, menurut Ixfan, mereka berada dibawah Kehumasan Daop 7 Madiun. Nantinya dari Daop akan memberikan informasi-informasi untuk kemudian disampaikan melalui media sosial.
“Mereka bersifat relawan, tidak ada gaji. Namun, ada kontribusi berupa konsumsi dan transportasi begitu,” pungkasnya
Selain dari Madiun dan Kediri, ada beberapa kelompok dari Jombang, Blitar dan Tulungagung yang juga berada dalam wadah Kehumasan, PT. Daop 7 Madiun. Anggotanya, berjumlah ratusan orang yang didominasi para pelajar. (ydk)