Kediri (Jatimsmart.id) — Dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi masyarakat melalui sektor perikanan hias, Dinas Perikanan Kabupaten Kediri menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ikan Guppy di Desa Kras, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, pada awal November 2025.
Kegiatan ini menghadirkan Yacob Bastian Elbash, SM., seorang pelaku dan penggiat ikan guppy berprestasi nasional yang telah beberapa kali meraih juara dalam berbagai kontes ikan hias guppy tingkat nasional.
Andik Priyo selaku Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Kediri mengharap Bimtek ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas budidaya ikan hias, khususnya guppy, yang selama ini telah menjadi salah satu potensi unggulan masyarakat Kecamatan Kras — daerah yang dikenal sebagai salah satu sentra ikan hias dan ikan konsumsi di Kabupaten Kediri.
“Melalui bimtek budidaya ikan guppy ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hasil budidaya masyarakat. Dengan peningkatan kualitas, ikan guppy dari Kras bisa menjadi produk unggulan dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Andik Priyo Setiawan, S.Pi.
Senada dengan itu, Camat Kras yang diwakili oleh Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Dwi Purnomo, S.Pd., menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Kras yang sebagian besar sudah menekuni usaha ikan hias.
“Bimtek seperti ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas hasil budidaya ikan hias, terutama bagi masyarakat yang menjadikan sektor perikanan sebagai sumber penghasilan utama,” ungkap Dwi Purnomo.
Dalam materinya, Yacob Bastian menjelaskan berbagai aspek penting dalam budidaya guppy, mulai dari pengelolaan kualitas air, pemilihan indukan, hingga strategi pemasaran. Ia menekankan bahwa pelaku budidaya perlu menyesuaikan pola produksi dengan kebutuhan pasar, baik untuk segmen ikan kontes maupun ikan hias pasar yang saat ini tengah diminati.
“Pemilihan indukan sangat penting. Peternak harus memperhatikan warna, ukuran, dan bentuk fisik ikan yang akan dijadikan indukan agar menghasilkan keturunan berkualitas tinggi,” jelas Yacob.
Selain teknik budidaya, peserta juga dibekali wawasan tentang strategi pemasaran ikan guppy di era digital. Yacob mendorong para pembudidaya untuk memanfaatkan platform media sosial, komunitas ikan hias, hingga peluang ekspor melalui agen internasional.
“Permintaan ikan guppy masih sangat tinggi, bahkan hingga pasar internasional. Jenis-jenis hasil eksperimen peternak Indonesia justru banyak dicari karena memiliki karakter genetik yang unik dan kuat. Ini peluang besar bagi petani ikan guppy untuk menembus pasar dunia,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Perikanan Kabupaten Kediri berharap masyarakat Desa Kras dapat semakin berdaya dalam mengembangkan potensi budidaya ikan hias. Selain menjadi peluang ekonomi baru, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat posisi Kediri sebagai salah satu pusat penghasil ikan hias berkualitas di Jawa Timur. (jek)















