Kediri (Jatimsmart.id) – Satgas Anti Money Politic dan Anti Botoh Polres Kediri Kota, membekuk lima pelaku suap untuk mendukung calon tertentu dalam Pilkades serentak di Kabupaten Kediri. Selain pelaku, Polisi menyita ratusan amplop berisi uang tunai Rp. 100 ribu dan lembaran kupon sembako..
Lima pelaku suap yang ditangkap anggota Satgas Polres Kediri Kota ini masing-masing adalah Suprapto, Heri Pritanto dan Impron warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen serta Sugiono dan Jumino warga Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan.
Polisi meringkus para pelaku dari dua Desa yang berbeda. Suprapto, Heri Pritanto dan Impron dȋringkus didesanya karena kedapatan membagikan uang senilai Rp. 100 ribu didalam amplop untuk mengarahkan warga memilih salah satu calon Kepala Desa.
Sedangkan Sugiono dan Jumino juga ditangkap dȋ desanya setelah kedapatan memberikan kupon, untuk mencoblos salah satu calon Kepala Desa setempat. Pelaku menjanjikan jika Cakades tersebut terpilih, kupon itu bisa ditukarkan untuk mengambil beras sebanyak 10 Kilogram.
“Amplop berisi Rp. 100 ribu telah diserahkan pada calon pemilih di Desa Sidomulyo. Yang bersangkutan memberi imbalan uang ini apabila pemilih akan memilih calon yang dipilih tersangka,” kata AKBP. Miko Indrayana, dalam rilis di Mapolres Kediri Kota. Rabu (30/10).
Lebih lanjut, dari kasus suap Pilkades ini Polisi turut menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya 207 amplop berisi uang Rp. 100 ribu, dan 5 lembar kupon sembako.
Sementara itu terkait asal-usul uang tersebut dan kemungkinan mengembang ke salah satu Cakades, berdasarkan pengakuan tersangka hal itu murni dari mereka secara pribadi. Tak ada suruhan dari sang calon Kepala Desa.
“Tersangka mengakui (uang) milik tersangka. Meski ada hubungan keluarga, tersangka mengakui uang yang diberikan merupakan hasil kerja tersangka sebagai TKI,” imbuhnya.
Terkait ancaman bagi pelaku, AKBP Miko mengaku akan menerapkan pasal yang berbeda sesuai modus operandinya. Yakni Pasal 149 Junto 55 KUHP dan Pasal 53 Junto Pasal 149 serta Pasal 55 KUHP, tentang suap dan tindakan kejahatan untuk melawan peraturan yang sudah ada. Akibat perbuatanya, para pelaku dikenakan ancaman hukuman 9 bulan penjara.
“Karena ancaman hukumannya 9 bulan, dibawah 5 tahun pihak penyidik tidak melakukan penahanan terhadap sejumlah tersangka,” pungkasnya.
Meski demikian, Polres Kediri Kota memastikan proses penyidikan tetap terus berjalan hingga persidangan nanti. Saat ini tersangka dikenakan wajib lapor ke Kantor Polres Kediri Kota. (ad/ydk)