Kediri (Jatimsmart.id) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menggelar seminar kebangsaan untuk menjaga eksistensi Indonesia melalui nilai kebangsaan pada Senin (14/11/2022) di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).
Melalui seminar bertajuk merawat nilai-nilai kebangsaan di era digitalisasi ini, bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut mengajak kaum milenial untuk memegang idealisme mengenai nilai kebangsaan.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin. Menurutnya, tantangan bagi milenial di Indonesia cukup berat dengan berkembangnya digitalisasi.
“Kedepan milenial tantangannya makin berat, maka penting membangun kreatifitas dalam mengaktualisasikan dan memegang idealisme dalam menerapkan nilai kebangsaan,” tuturnya.
Dalam berbangsa dan bernegara, lanjut Solikin, nasib masa depan Indonesia ditentukan oleh para pemuda. Terlebih dengan bonus demografi yang di alami tanah air di tahun 2030 mendatang.
Dikatakan Solikin, selain merawat nilai-nilai kebangsaan, masyarakat juga dapat menjaga dan meraat harapan kepercayaan diri, serta optimisme terhadap bangsa ini.
Seminar yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa serta perwakilan mahasiswa, pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat ini menghadirkan 4 narasumber. Yakni Agus Wahyudi, Kepala Pusat Studi Pancasila UGM, Irene Camelyn Direktur Pengakajian Implementasi PIP BPIP, Marlan Salim Ketua FKDM Kabupaten Kediri, Serta Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto.
Selain seminar tersebut, dua hari sebelumnya Pemerintah Kabupaten Kediri juga menggelar panggung kebangsaan ada kolaborasi seni serta lomba baris berbaris untuk siswa se Kabupaten Kediri.
Terakhir, solikin berharap untuk terus merawat rasa cinta terhadap tanah air, kegiatan semacam ini dapat rutin dilakukan serta terus dikembangkan dengan melibatkan partisipan yang lebih banyak lagi.
“Bagi Bakesbangpol diharapkan ke depan kegiatan semcam ini bisa dikembangkan dengan melibatkan sebanyak mungkin segmen masyarakat,” pungkasnya. (Jek/adv/kominfo)