Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri Pengukuhan dan Ta’aruf Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur beserta Perangkat Organisasi Masa Khidmat 2020-2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
BACA JUGA:
- Apresiasi Kinerja KPU, MUI dan Tokoh Agama di Trenggalek Imbau Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan
- Terima Kunjungan Gubernur NTB, Gubernur Khofifah Promosikan Kawasan Industri Halal di Jatim
- Mie Instan Zero Manfaat? Yakin ?
Pengukuhan tersebut dilaksanakan berdasarkan SK Dewan Pimpinan Pusat MUI No. Kep 41/DP MUI/1/2020. Dimana, dalam pengukuhan tersebut KH. M. Hasan Mutawakkil Alallah dikukuhkan sebagai Ketua Umum MUI Jawa Timur Periode 2020-2025 oleh Ketua Umum MUI Pusat KH. Miftachul Akhyar.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim yang sering disapa Khofifah ini mengatakan, bahwa MUI Jatim diharapkan bisa menjadi frontliner (beranda depan) untuk menyiapkan Industri Halal Food di Indonesia.
Khofifah menjelaskan, sebagaimana diketahui, umat Islam di dunia mencapai 1,9 Milyar atau setara 24 persen. Namun Indonesia yang memiliki umat Islam terbesar di dunia ini merupakan importir terbesar halal food. Selain itu, Indonesia saat ini juga belum masuk 10 besar dunia untuk halal food.
Untuk itu, lanjut Khofifah, pembangunan sentra-sentra industri makanan halal di setiap kabupaten/kota di Jatim bisa menjadi salah satu program strategis MUI Jatim Masa Khidmat 2020-2025. Dalam hal ini, MUI Jatim bisa saling bersinergi dan nyekrup dengan Pemprov Jatim dalam banyak format.
“Ini bagian yang sangat penting untuk dibangun sinergitasnya. Jadi kami berharap, Kawasan Industri Halal (KIH) yang sekarang terinisiasi di Sidoarjo akan tersupport dengan kekuatan MUI di provinsi maupun kabupaten/kota,” tuturnya sambil menyampaikan optimisme bahwa Indonesia bisa masuk 10 besar produsen Halal Food di dunia.
BACA JUGA:
- Soto Ayam Bok Ijo, Kuliner Nikmat yang Melegenda
- Nasi Krawu, Kuliner Legendaris Khas Gresik
- Ayam Lodo Bapake Khas Lereng Kelud, Kuliner Pedas Menggugah Selera
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, proses kolaborasi dalam struktur MUI terdapat kyai, santri dan akademisi, tentu merupakan kekuatan yang lengkap. Format seperti ini akan menjadi penguatan Jatim sebagai lokomotif produsen halal food. (*)