Tulungagung (Jatimsmart.id) – Tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah Tulungagung beberapa hari terakhir, membuat ratusan hektar sawah terendam banjir. Banjir itu terjadi di 6 Kecamatan. Paling banyak terjadi di Kecamatan Kalidaiwir.
Meski begitu, tidak ada ancaman gagal panen atau puso. Hal ini karena usia tanaman padi yang tergenang baru 15-45 hari.
Koordinator POPT Dinas Pertanian Tulungagung, Gatot Rahayu mengatakan sesuai hasil pendataan yang dilakukan total terdapat 222,25 hektar sawah yang tergenang banjir. Rinciannya 219 hektar tanaman padi, 2,25 hektar tanaman bawang merah dan 1 hektar tanaman melon. Tingginya curah hujan menyebabkan air sungai meluap dan masuk ke area lahan pertanian warga.
“Kami terus memantau, kondisinya saat ini sudah mulai surut,” katanya.
Banjir yang menggenangi lahan pertanian ini terjadi di 6 wilayah Kecamatan, yakni Kalidawir, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Tulungagung dan Gondang. Kecamatan Kalidawir yang paling banyak lahan pertaniannya terendam banjir.
Terdapat 5 Desa di kecamatan tersebut yang lahan pertaniannya terendam banjir. Meskipun begitu tanaman masih bisa diselamatkan.
Petani saat ini menggunakan pompa untuk mengalirkan air ke luar. Hasilnya genangan air di sawah mulai surut. Banjir memang menjadi salah satu ancaman petani di musim penghujan ini. Sebelumnya pada bulan November tahun lalu, ratusan hektar sawah juga tergenang banjir.
Akibatnya para petani bawang merah memilih segera memanen tanamannya. Karena jika dibiarkan tergenang air terlalu lama tanaman akan membusuk dan petani banyak merugi. (pam/jek)