Surabaya (Jatimsmart.id) – Tim Penggerak (TP) PKK Prov. Jatim terus berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jatim untuk menurunkan angka kurang gizi kronis (stunting). Bentuk kolaborasi yang kali ini dilakukan yakni melalui program sekolah bagi orang tua yang memiliki balita. Program tersebut dibuat untuk menekan angka stunting di Jatim.
BACA JUGA:
- Penanganan Stunting di Trenggalek, Novita Hardini Sebut Perlu Kesadaran Bersama
- Cegah Stunting Melalui Pelatihan Pot Serabut Kelapa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Cegah Stunting, Keberadaan Buku KIA Dioptimalkan
Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak mengatakan, program tersebut dinilai sangat bagus. Karena, program tersebut memberikan pendidikan bagi orang tua agar mampu mengasuh anak mereka dengan benar.
“Sebagian besar balita terkena stunting disebabkan minimnya pengetahuan ibu dan ayah dalam merawat balita,”ujar Arumi Bachsin.
Untuk mewujudkan program tersebut, Arumi menegaskan, bahwa TP PKK Jatim siap menggerakkan seluruh kader di tingkat kabupaten/kota. Utamanya untuk ikut mensosialisasikan program sekolah bagi orang tua yang memiliki balita.
“Ini tanggung jawab baru dan pasti kita gerakkan kader-kader PKK sekaligus memberikan sosialisasi terkait program tersebut,” tegasnya.
Menurut Arumi, kolaborasi antara TP PKK dan BKKBN Jatim sudah terjalin cukup lama. Salah satunya menjalankan program kampung Keluarga Berencana (KB) dan kontrasepsi. “Sebelumnya, PKK dan BKKBN Jatim memiliki hubungan yang sangat baik di segala jenjang,” tuturnya.
BACA JUGA:
- Tekan Angka Stunting Kementrian Kominfo Kampanyekan Genbest
- Ancaman Bagi Bonus Demografi 2030, Stunting Harus Segera Dicegah
- Arumi Bachsin Apresiasi Penerapan Prokes di Posyandu Wilayah Kabupaten Kediri
Dengan adanya kolaborasi semacam itu, lanjut Arumi, akan semakin memupuk semangat untuk bersama-sama berkomitmen membangun generasi bangsa yang cerdas dan bermartabat.
Arumi menyebutkan, dalam pencegahan stunting di Jatim, peran PKK salah satunya yakni meningkatkan kesadaran masyarakat dengan menggerakkan peran kader PKK. Upaya tersebut bertujuan agar memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya kesehatan ibu dan anak. (*)