Kediri – Ada yang berbeda dengan pelayanan di Kantor Imigrasi Kediri. Bukan soal jam pelayanan atau mekanisme pengurusan paspor. Namun, tampilan para petugasnya yang unik. Setiap kamis, selama Agustus, seluruh karyawan menanggalkan seragam dinas ‘biru’ mereka dan mengenakan kostum ala pejuang. Inovasi ini pun disambut positif oleh masyarakat.
Mereka secara keseluruhan mengenakan pakaian ala pejuang zaman penjajahan. Tujuannya, menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan mengenakan kostum ini, sekaligus untuk mengenang dan mengingat pentingnya menghargai jasa para pahlawan.
“Selain menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia, mungkin ini juga sebagian dari kita untuk mengenang jasa pahlawan yang gigih memperjuangkan Kemerdekaan,” kata Ade Yanuar Iqbal, petugas Imigrasi Kediri
Nuansa perjuangan semakin kental, ketika sudut-sudut ruang pelayanan dibuat meriah penuh dengan bendera merah putih atau ornamen kemerdekaan lainnya.
Sementara itu, perubahan tampilan tersebut disambut positif masyarakat. Ini mampu menghilangkan rasa bosan saat menunggu proses keimigrasian.
“Lumayan menghilangkan kebosanan ya, ketika kita menunggu proses pengurusan (keimigrasian), mereka juga tetap ramah,” kata Efendy, warga Kabupaten Kediri
Berburu Kostum Hingga ke Pasar Loak
Sementara itu, untuk mempersiapkan konsep ini para pegawai harus berburu kostum pejuang tersebut hingga ke pasar loak (pasar bvarang bekas). Tak hanya di Kediri, diantara mereka bahkan harus ke Surabaya.
“Nyari kostum ini sulit. Kita ke toko-toko di Kediri habis. Bahkan harus ke pasar loak di Surabaya,” terang Iqbal
Inovasi ini akan dilakukan setiap kamis, selama satu bulan penuh. Sementara 17 Agustus nanti kostum kreasi mereka akan dinilai dan mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Imigrasi. (ydk)