Banyuwangi (Jatimsmart.id) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kian serius kembangkan sentra wisata durian khas Banyuwangi di Desa Songgon. Kawasan ini telah dikenal sebagai kawasan penghasil durian dengan citarasa khas dan menjadi salah satu komoditas buah khas Banyuwangi.
Persaingan pasar dalam pemenuhan minat masyarakat terhadap buah durian menjadi tantangan tersendiri bagi kelompok petani durian lokal untuk terus bersaing dengan produk luar daerah. Melalui Kelompok Tani Mekar Jaya Holtikultura, 27 petani durian di Desa Songgon menggantungkan penghasilannya melalui penjualan buah durian kepada pembeli maupun wisatawan.
Berada di bawah naungan Badan Usaha Desa Songgon, para petani diberikan wadah promosi penjualan durian lokal melalui Sentra Durian Songgon. Pada periode masa panen, anggota Poktan Tani Mekar Jaya Holtikultura mampu memperoleh omzet hingga 23 juta rupiah. “Saat ini panen buah durian songgon masih musiman, pendapatan petani jadi tidak pasti,” ujar salah satu anggota Poktan, Hari.
Berangkat dari kondisi tersebut, PLN Peduli bersama pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendorong pembangunan sentra durian khas Songgon yang memberi dampak luas bagi masyarakat. “Saat ini manfaat dari durian songgon hanya dirasakan oleh petani durian, ke depan kami ingin mendorong Usaha Mikro Kecil (UMK) desa turut terbentuk dengan produk pendamping dan olahan durian,” ujar General Manager PLN UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo.
Harapan pertumbuhan UMK baru ini tidak hanya akan mendorong munculnya potensi ekonomi baru namun juga membantu menjaga stabilitas harga durian songgon bagi petani. “Semoga ke depan stok buah durian tidak hanya di musim tertentu sehingga pendapatan stabil dan bisa diolah secara beragam,” imbuhnya.
Pengembangan kawasan durian songgon ini diharapkan mampu menumbuhkan daya tarik baru bagi wisatawan. PLN mengharapkan pemanfaatan tenaga listrik pada kegiatan produktif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat sehingga mampu mendorong ekonomi yang lebih baik dan merata. “Dengan adanya sentra industri durian ini juga menjadi potensi pemanfaatan tenaga listrik ke depan baik pada proses pengolahan maupun penyimpanan buah durian serta pengelolaan lahan pertanian,” pungkas Agus. (red/kjt)