Banyuwangi (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Dermaga Movable Bridge (MB) IV Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Keberadaan dermaga ini untuk memperkuat konektivitas dengan Indonesia Timur dalam rangka mendorong kegiatan ekonomi dan pariwisata.
Peresmian ditandai dengan penekanan sirine, penandatanganan prasasti, dan pengguntingan untaian melati oleh Gubernur Khofifah.
Dermaga MB IV yang dibangun oleh Pemprov Jatim ini memiliki kapasitas MB sebesar 60 Ton dan dapat disandari kapal dengan ukuran 5000 GT. Lintas LDF Ketapang-Lembar dari Dermaga MB IV ini dalam 1 minggu dapat melakukan sebanyak 17 kali pelayaran.
BACA JUGA:
- Beroperasi Penuh Tahun Ini, Gubernur Khofifah Optimis Pelabuhan Paciran Mampu Sumbang PAD Lebih Signifikan Lewat Kargo
- Polda Jatim Gempur Kampung Narkoba, 450 Pasukan Diturunkan
- Kembangkan Potensi Wisata, Pemkab Jember Kerjasama dengan Perhutani Surabaya
Jumlah Kapal yang beroperasi sebanyak 4 Kapal yaitu KMP. Parama Kalyani, KMP Jambo X, KMP. Dharma Ferry IX dan KMP Tunu Pratama Jaya dengan rata rata 1 Kapal dapat memuat 40 truk. Sementara untuk waktu pelayaran lintas Ketapang – Lembar selama 12 Jam, dengan durasi waktu muat dan bongkar selama 2 jam. Load faktor saat ini, sudah mencapai rata-rata 70% s.d. 80%.
Seusai meresmikan dan melakukan peninjauan, Khofifah mengatakan bahwa Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan Gilimanuk adalah salah satu lintasan angkutan penyeberangan yang sangat strategis di Indonesia karena menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali dan merupakan lintasan penyeberangan komersial dengan tingkat kepadatan lalu lintas cukup tinggi.
Karenanya, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan mengganti salah satu dermaga beaching di Ketapang menjadi dermaga MB (movable bridge) yang dibangun sejak tahun 2017 hingga 2020 sebagai solusi untuk meningkatkan layanan prasarana Pelayaran Jarak Jauh/Long Distance Ferry (LDF) dari Jawa ke Indonesia Bagian Timur.
“Saat ini ada 16 provinsi di Indonesia bagian timur, di luar Sulsel hampir 80 persen logistiknya disuplai oleh Jawa Timur. Inilah yang perlu diperkuat konektivitas antar daerah antar pulaunya, salah satunya yaitu dengan peresmian pelabuhan ini,” kata Khofifah.
BACA JUGA:
- Polresta Blitar Amankan Oknum Pembuat Dokumen Tes Rapid Palsu
- Gelar Vaksinasi Bagi Penyandang Disabilitas, Polda Jatim Siapkan 4.700 Dosis
- Ditpolairud Polda Jawa Timur Gagalkan Aksi Penyelundupan Satwa
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa pengembangan Dermaga MB IV ini dapat menunjang kelancaran operasional penyeberangan ke Indonesia Bagian Timur melalui Pelayaran Jarak Jauh Ketapang – Lembar, Nusa Tenggara Barat. Hal ini diharapkan bisa berdampak pada perkembangan konektivitas antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat dalam mendukung pembangunan daerah dan penurunan biaya logistik.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyambut gembira peresmian Dermaga MB IV. Menurutnya, dermaga tersebut akan memberikan multiplier effect bagi Kabupaten Banyuwangi baik dari segi perdagangan, pariwisata, maupun investasi. Bahkan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. (*)