Pemekasan (Jatimsmart.id) – Untuk memastikan alat generator oksigen rumah sakit (RS) yang ada di wilayah Kab. Pamekasan dalam kondisi baik dan aman, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyempatkan diri meninjau 2 RS di kabupaten setempat. Dua RS tersebut yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Noer dan RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan.
BACA JUGA:
- Penuhi Permintaan Tabung Oksigen Yang Meningkat, RSUD Kilisuci Andalkan Dua Distributor
- Wagub Emil Dampingi Kunker Menko PMK Muhadjir Effendy Pantau Ketersediaan Obat dan Tabung Oksigen di Jatim
- Tim Satgas Gakkum Polda Jatim, Bongkar Penjualan Tabung Oksigen Tak Sesuai Harga Eceran di Sidoarjo
Wagub Emil Elestianto Dardak menyampaikan, alat konsentrator oksigen yang terpasang di 2 RS di Kab. Pamekasan tersebut sangat membantu kebutuhan oksigen di tengah keterbatasan supply relatif terhadap lonjakan kasus Covid-19.
“Oleh karena itu kami bersyukur bahwa ternyata alat ini berfungsi dengan baik dan bisa benar-benar menurunkan beban kebutuhan oksigen liquid, yang mana tadi kita juga sudah meninjau oksigen Liquid nya,” jelas Emil.
Cara kerja dari regenerator oksigen itu sendiri, sebut Emil, ialah mengubah udara biasa menjadi oksigen yang dibutuhkan para pasien tanpa menggunakan liquid. Untuk menunjang kebutuhan pasien di 2 RS tersebut, dirinya berharap dapat memanfaatkan liquid dari PT. Samator dengan kapasitas 6.000 meter kubik.
Mantan Bupati Trenggalek ini pun mengapresiasi gerak cepat RSUD Muhammad Noer dan RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Emil berharap, dengan adanya alat tersebut, sebanyak 60 % kapasitas RS yang telah terkonversi menjadi layanan isolasi Covid-19 dapat berjalan maksimal.
BACA JUGA:
- Jaga Ketersediaan Oksigen, Gubernur Khofifah Ajak Seluruh RS di Jatim Proaktif Isi Oksigen ke Distributor
- Ambulance Siap Beroperasi 24 Jam, Relawan Surabaya Memanggil Dukung Pemkot Surabaya
- Pecahkan Rekor Tertinggi, Covid-19 di Jatim Bertambah 6.269 Kasus Baru
Lebih lanjut, Emil menyebutkan, regenerator oksigen tersebut menjadi inovasi di tengah keterbatasan listrik di Kab. Pamekasan. Dirinya pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meninjau dan memastikan keefektivan alat tersebut. Emil menyebut, alat tersebut juga digunakan untuk jangka panjang. Karena, pengadaannya membutuhkan setidaknya 2 setengah bulan. (*)