Nganjuk (Jatimsmart.id) – Kenaikan harga sejumlah komoditi beberapa waktu lalu berdampak pada laju inflasi daerah. Apalagi menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H tahun 2023
Atas dasar itulah, Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Asisten Perekonomian dan pembangungan menyelenggarakan rapat kordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Kepala OPD dan seluruh Camat di Ruang Rapat Candi Lor Pemkab Nganjuk, Rabu (01/03/2023).
Mewakili Plt Bupati Nganjuk, dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk Nur Solekan menyampaikan ada empat faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi di daerah. “Pertama yakni adalah keterjangkauan harga, kemudian ketersediaan bahan pokok, ketiga kelancaran distribusi dan yang terakhir adalah pertumbuhan ekonomi,“ ujar mantan Kepala Bapenda Nganjuk.
Disampaikan Nur Solekan, berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan pemerintah daerah dalam menekan dan mengendalikan inflansi. Apalagi, sebentar lagi ini sudah mendekati bulan suci Ramadhan dan idul fitri 1444 H tahun 2023.
“Salah satunya, kemarin. Pemkab Nganjuk melalui Disperindag dan Tim TPID sudah melakukan operasi pasar bahan pokok di sejumlah pasar induk. Terutama operasi pasar minyak goreng dan beras, ” ucapnya.
Menyikapi inflansi daerah tersebut, Nur Solekan berpesan agar seluruh OPD di lingkup Pemkab Nganjuk untuk membuat inovasi program dengan membuat kerja sama dengan pengusaha luar daerah, memperluas wawasan teknologi informasi, mempercepat pembangunan infrastuktur jalan dan merevitaliaasi pasar tradisional. “ Mari kita bersinergi bersama untuk mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang lebik baik, maju dan bermartabat,“ tutupnya.
Sementara itu, Judi Ernanto selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Nganjuk menambahkan bahwa kegiatan ini sebagai upaya Pemerintah daerah bersama Tim TPID untuk mengendalikan harga bahan pokok menjelang bulan suci ramadhan dan hari raya.
“Selain itu, juga sebagai pengawasan Tim TPID untuk mengamati perkembangan inflansi yang terjadi di Kabupaten Nganjuk selama setahun berjalan,“ imbnuhnya.
Sebagai informasi, dalam rakor tersebut turut menghadirkan narasumber dari Divi Bank BI Kediri dengan materi perkembangan dan proyeksi inflasi, kemudian Disperindag dengan materi tugas dan fungsi TPID serta dari Perum Bulog dengan materi indeks harga konsumen (IHK). (red/kab)