Kediri (Jatimsmart.id) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kediri mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2021 secara vitual di Ruang Rapat Pamenang (02/09/2021). Kegiatan ini dalam rangka meninjau pelaksanaan aksi konvergensi dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Kediri melalui pendekatan intervensi gizi oleh Tim Panelis Provinsi Jawa Timur,
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa atau yang akrab disapa Mbak Wabup. Dalam sambutan nya Mbak Wabup menyampaikan bahwa penanganan stunting ini memerlukan kegiatan terintegrasi dari semua lintas sektor temasuk organisasi masyarakat dan sudah menjadi agenda rutin sesuai yang tertuang dalam RPJMD.
BACA JUGA:
- Persiapkan Generasi Emas 2045, Arumi Ajak Semua Pihak Cegah Stunting di Jatim
- TP PKK dan BKKBN Jatim Siapkan Program Turunkan Angka Stunting
- Penanganan Stunting di Trenggalek, Novita Hardini Sebut Perlu Kesadaran Bersama
“Masalah stunting harus segera kita tuntaskan walaupun dalam situasi pandemic covid19, berbagai upaya, terobosan dan kegiatan inovatif untuk mengatasi stunting telah dilakukan terutama dalam untuk memanfaatkan 1000 HPK” ujar Mbak Wabup
Mbak Wabup, berharap penilaian ini mendapatkan hasil terbaik, baik berupa dukungan maupun rencana kegiatan dan pendanaan yang akhirnya upaya penurunan stunting ini menjadi salah satu kegiatan prioritas yang berkelanjutan.
Tim Panelis pada kegiatan ini berasal dari Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari unsur Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Sosial, Dinas Pekeriaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta perwakilan UNICEF
Penilaian diawali dengan presentasi yang berjudul “Pemerintah Kabupaten Kediri Melalui GARPU GASS POOLS Berkomitmen Turunkan Stunting” yang disampaikan oleh Kepala Bappeda Kab. Sukadi, SE, MM.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020, tujuh dari sembilan misi Bupati Kediri mendukung upaya penurunan stunting. Selain menjelaskan capaian kinerja dalam penanganan stunting dari tahun 2019 sampai dengan 2020, paparan juga menyampaikan kegiatan inovasi yang termasuk dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Beberapa kegiatan inovasi di Kabupaten Kediri pada intervensi gizi spesifik, antara lain Forum Kesehatan Remaja, E-Nutrition School, Gelang MIA, Lumbung Pitutur Paes Manten, Gebrak (Integrasi Laporan Tugas Akhir), Drill Emergency, Buku KIA Lestari, NELI, MOU Kediri Raya, Bulita Cetar, Desa MKJP, Audit Kasus Gizi Oleh Dokter SPA, dan O-KPK.
BACA JUGA:
- Cegah Stunting Melalui Pelatihan Pot Serabut Kelapa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Tekan Angka Stunting Kementrian Kominfo Kampanyekan Genbest
- Ancaman Bagi Bonus Demografi 2030, Stunting Harus Segera Dicegah
Kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi yang lain adalah kegiatan inovasi dalam intervensi sensitive, yaitu, KOLEGA, GEMAR TABUR, SAHAJA, PELO MAS, Kampung KB Stunting, P2LDT (Program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu), KUNCI BUZI, Komitmen Terintegrasi SKPD, SIG Hasil Bulan Timbang, GARPU LINTOR, KANG JAMMAS, SRIKANDI BIRU dan KRPL Plus.
Pada sesi terakhir dilanjutkan sesi tanya jawab dengan tim panelis yang dijawab oleh tim dari Kabupaten Kediri secara bergantian sesuai dengan peran masing-masing. (Ad/adv/kominfo)