Mojokerto (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Bupati Mojokerto dan wakilnya agar melaksanakan tugas untuk mengembangan kawasan prioritas Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan).
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Minta Bupati dan Wabup Situbondo Percepat Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi
- Gubernur Khofifah Harap Pembangunan Bromo Tengger Semeru Segera Direalisasikan
- Apresiasi Klinik Vaksinasi RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto, Gubernur Khofifah: Inovasi Baru
Secara khusus Gubernur Khofifah meminta Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra untuk mulai mendetailkan tugas dan membantu mempercepat realisasi proyek strategis nasional yang dimandatkan di Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 Tahun 2019.
“Ada PR untuk bupati dan wakil bupati Mojokerto. Pertama yaitu mempercepat pelaksanaan dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah dimandatkan Presiden di Perpres No 80 Tahun 2019. Saya sudah sampaikan detailnya, dan kita bersama- sama segera mem-breakdown sebagaimana PMO yang telah dibuat atau yang ada di Bappeda Provinsi dan di Kemenko Perekonomian,” tegas Gubernur Khofifah.
Sebagaimana diketahui, di Pepres tersebut, ada tiga prioritas pengembangan kawasan di Jatim, salah satunya pengembangan kawasan Gerbangkertosusila yang beririsan langsung dengan Kabupaten Mojokerto.
Total ada 77 proyek strategis nasional di Gerbangkertosusila. Beberapa yang menjadi tugas khusus di Kabupaten Mojokerto di antaranya adalah proyek transportasi publik yang terkoneksi antar daerah di Gerbangkertosusila berupa Surabaya Railways Line. Proyek ini rencananya menggunakan format pembiayaan KPBU dengan nilai investasi Rp 8,3 trilliun.
BACA JUGA:
- Disparpora Kabupaten Mojokerto Targetkan Capai PAD 100 Persen di Akhir 2020
- Kawan Lama Group Ekspansi ke Mojokerto
- Emil Dardak Ajak Pemuda di Mojokerto Berperan dalam Ekosistem Kewirausahaan Milenial
Kabupaten Mojokerto juga akan dibangun jalan tol yang menghubungkan Mojokerto dengan Gempol. Serta terdapat proyek pengembangan sarpras situs sejarah Trowulan dan wisata Perahu Majapahit yang didanai APBN senilai Rp 55 miliar, (*)