Kediri – Menjelang pelaksanaan pemilu 2019, 17 April nanti, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Kota Kediri Jawa Timur mengajak emak-emak dan komunitas Transgender (waria) untuk ikut berperan aktif berpartisipasi membantu melakukan pengawasan jalannya Pemilhan Umum serta menolak adanya money politik atau politik uang.
Menurut keterangan Mansyur ketua Bawaslu Kota Kediri, dengan dihadirkanya ibu-ibu dan komunitas ini diharapkan mereka mau membantu mensosialisikan kepada masyarakat supaya datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya.
Baca Juga : Sukseskan Pemilu Serentak 2019, Tim MEA Kunjungi Polres Kediri Kota
Bawaslu menilai pada periode sebelumnya, komunitas tersebut memilki kecenderungan sifat apatis atau cuek terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum.
“Karena selama ini, pantaun kita di tahun-tahun sebelumnya khususnya transgender itu sedikit apatis. Jadi kehadiran mereka di TPS pada tahun-tahun sebelumnya masih kurang, sangat sedikit sekali mereka cenderung cuek. Maka dengan kita perhatikan sekarang ini, kita hadirkan menjelang masa pemilu maka harapanya partisipasi mereka juga aktif. ” Harap Mansyur.
Selain diminta untuk berperan aktif mengajak masyarakat agar mau datang ke TPS (tempat pemungutan suara). Ia juga menginginkan mereka untuk ikut membantu peran bawaslu, untuk melakukan pengawasan dimasa tenang Pemilu. “Kita minta mereka mengawasi, masa tenang jangan sampai ada, pelanggaran pelanggaran Pemilu atau pelanggaran kampanye.”
Pada tahun sebelumnya, Bawaslu memperkirakan partisipasi transgender yang ikut datang mencoblos jika diprosentasekan sekitar 10 persen. Maka dari itu, ia sengaja mengundang dan menghadirkan para tokoh kaum transgender agar partisipasi dalam pemilu tahun ini lebih tinggi. “Kita hadirkan mereka dan tokoh tokohnya agar bisa partisipasinya lebih tinggi seperti itu.” terang Mansyur.
Baca : Bawaslu Peringatkan ASN untuk Tidak Terlibat Kampanye
Sementara itu terpisah ketua Perwaka Kediri Raya Ike Agus Rusalan menjelaskan pihaknya datang mengikuti kegiatan sosialisasi karena mendapat undangan dari Bawaslu Kota Kediri. Diakuinya kaum waria yang tergabung dalam Perwaka memang tidak sepenuhnya mengetahui secara persis tentang tata cara Pemilihan Umum.
“Sama Bawaslu kita diundang untuk bekerjasama mensosialisasikan terhadap komunitas waria mengenai tata cara pencoblosan yang benar.” katanya.
Ia menambahkan setelah acara selesai, nantinya hasil pertemuanya dengan Bawaslu Kota Kediri akan dishare kepada anggota Perwaka lainya.
Setelah acara selesai, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan ikrar yakni menolak segela bentuk kegiatan praktek money politik, menolak segela bentuk berita bohong atau hoax, menolak isu sara serta mengajak menciptakan pemilu aman dan kondusif. (ydk/sam)
Baca Juga :