Kediri (Jatimsmart.id) – Terobosan baru yang inovatif ditempuh sebuah perguruan tinggi di Kota Kediri. Agar mendapatkan program beasiswa pendidikan, mahasiswa harus mengikuti tes membaca kitab kuning Fathul Qorib.
Sedikitnya 34 calon mahasiswa mengikuti test membaca kitab kuning Fathul Qorib, program beasiswa dari Pemprov Jatim di Kampus Institut Agama Islam Tribakti Kediri (IAIT), Minggu (23/8). Program peningkatan kualifikasi akademik guru madrasah diniyah di Jawa Timur ini hampir rata-rata diikuti oleh santri.
Program ini diselenggarakan oleh Pemprov Jatim bekerjasama dengan perguruan tinggi yang sekaligus mengelola pesantren yang secara umum dilaksanakan oleh Lembaga Penyelenggara Pendidikan Diniyah (LPPD).
“Untuk pendaftar ada kurang lebih 40 orang dan seleksi pertama lolos 34 orang. Permasalahan yang ada adalah masalah legal formal pesantren dari peserta, sebab 40 yang daftar ini dari eks-Karesidenan Kediri, Belum semua pesantren memiliki badan hukum. Saya kira tujuannya baik, karena ini beasiswa Pemprov Jatim,” kata Dr Jauhar Fuad, Wakil Rektor II Institut Agama Islam Tribakti, sekaligus panitia seleksi. Minggu (23/8).
Dari 34 peserta, 30 orang dipastikan akan mendapatkan beasiswa 100 persen setelah sebelumnya mengikuti ujian membaca kitab Fathul Qorib oleh tim penguji dari luar. Sehingga independen penyelenggaraanya dapat dipertanggungjawabkan.
Dipilihnya Kampus IAI Tribakti Lirboyo Kediri karena kampus ini merupakan cikal bakal kampus tertua di Kediri yang berdiri sejak 30 April 1966. Dan pada 2021 kampus ini akan berubah menjadi Universitas Islam Tribakti
dikembalikan saat kali pertama didirikan.
Seperti diketahui Fathul Qorib adalah kitab yang disusun oleh Syekh Ahmad bin Husain bin Ahmad Al-Asfihâni atau dikenal dengan al-Qâdhi Abu Syuja’ (433-593 H). Dalam sebagian naskah, kitab ini dinamakan dengan “Matan Taqrîb”, dan sebagian naskah lainnya dinamakan “Ghâyatul Ikhtishâr”, oleh sebab demikian Syekh Ibn Qâsim al-Ghâzi memberikan dua nama untuk kitab syarah Taqrîb yang beliau tulis: Fathul Qarîb al-Mujîb fî Syarh Alfâdz at-Taqrîb dan Al-Qawl al-Mukhtâr fî Syarh Ghâyah al-Ikhtishâr(Syekh Ibn Qâsim al-Ghâzi, Fathul Qarîb, Beirut: Dar Ibn Hazm, 2005, h. 19)
“Program peningkatan kualifikasi akademik guru madrasah diniayah di Jawa Timur dengan ujian membaca kitab ini untuk meningkatkan kualifikasi guru. Perlu membangun kesepahaman dalam menyiapkan program studi bukan sekedar kondisi pesantren Madrasah Diniyahnya. Tapi bagaimana umat Islam di dunia itu paham bahwa dari bumi Indonesia, dari bumi Jawa timur, akan terlahir para ulama-ulama yang akan membawa Islam rahmatan lil alamin” imbuh Jauhar Fuad. (ad)