Kediri (Jatimsmart.id) – Erick Thohir memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Selasa 6 Februari 2024. Dalam kuliah umumnya, Ketua PSSI itu menyatakan situasi Indonesia yang penuh tantangan membutuhkan keberlanjutan kepemimpinan agar pembangunan yang sudah dicapai terus bergerak maju.
Menurut Erick, situasi konflik di banyak belahan dunia, menuntut sosok pemimpin yang mampu menjaga Indonesia dalam kestabilan dan perdamaian agar tujuan akhir pembangunan bisa terwujud.
“Pembangunan butuh kestabilan. Kita tidak bisa maju, jika terus gonjang ganjing. Kuncinya ada pada generasi muda. Jika kondisi Indonesia tidak baik, maka anak-anak muda akan kena dampaknya,” jelas Erick Thohir.
Dalam kegiatan di ponpes yang mengasuh sekitar 45 ribu santri itu, kuliah umum Erick Thohir juga dihadiri para pimpinan ponpes. Antara lain KH. M. Anwar Manshur, Abdulloh Kafabihi Mahrus, H. Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus, dan An’im Falahuddin Mahrus.
Oleh karena itu, Erick melanjutkan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang punya keberpihakan kepada generasi muda. Termasuk para santri dan santriwati yang menjadi bagian dari bonus demografi Indonesia.
“Jika Presiden Jokowi sudah berhasil dengan UU Pesantren dan Hari Santri, serta akan dilanjutkan dengan kenaikan 10% beasiswa pemerintah untuk pesantren, maka saya yakin perhatian serupa dan lebih besar akan diberikan oleh pemimpin berikutnya, Prabowo-Gibran. Karena itu, kita bersama mendoakan agar keberlanjutan menuju Indonesia Emas 2045 bisa dijalankan Prabowo-Gibran dengan dukungan kita semua. Setuju!” ujar Erick yang disambut tepuk tangan meriah para santri yang hadir.
Kepercayaan Erick terhadap Prabowo dan Gibran dilandasi atas keyakinan dan hati nurani bahwa Indonesia akan makin maju karena berada di tangan yang mampu menjaganya.
“Pada diri pak Prabowo, saya yakin akan keberlanjutan karena sikap negarawannya sama dengan pak Jokowi. Sedangkan, pada diri mas Gibran, serupa ketika saya percaya kepada para pemain muda di timnas senior yakni Marcelino, Pratama Arhan, Asnawi, atau Hubner, yang harus diberikan kesempatan karena mas Gibran sama dengan kalian, para santri yang merupakan generasi muda,” tegas Erick.