Blitar (Jatimsmart.id) – Pembangunan gedung Intensive Unit Care (ICU) RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar terus dikebut, agar segera bisa dipergunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan anggaran sebesar 27 milyar rupiah lebih, diharapkan gedung ICU segera terealisasi.
Untuk itu, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar yang membidangi pengawasan, meninjau ke lapangan bersama anggota dan diikuti beberapa awak media.
Dari situ, ada beberapa saran-saran yang harus cepat dilaksanakan oleh pelaksana proyek. Salah satunya segera dilakukan penambahan tenaga kerja agar pekerjaan nantinya tepat waktu.
“Tadi kita sampaikan, harus ada penambahan tenaga kerja lagi untuk mengejar progres. Sehingga, di akhir tahun ini bisa selesai tepat waktu,” kata salah satu Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Andika kepada awak media, Rabu 9 Agustus 2023.
Selain itu, Andika juga berharap diadakan penambahan kelengkapan safety Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) berupa rompi, helm dan sepatu, agar keselamatan kerja dapat terjaga.
“Safety itu tidak hanya di helm, tetapi juga ada rompi, sepatu dan lain-lain. Termasuk screening kalau pembangunan itu besar,” tandasnya.
Tak banyak yang dipermasalahkan dalam tinjauan DPRD Kabupaten Blitar. Intinya semua saran-saran yang disampaikan segera dilakukan. Baik itu ketepatan waktu, kualitas, dikerjakan sesuai rencana anggaran belanja (RAB) dalam kontrak.
Sementara itu, Rudi, selaku Site Manager (SM) atau pembantu Project Manager (PM) saat dikonfirmasi awak media menuturkan sangat berterimakasih atas saran-saran yang telah disampaikan, dan segera ditindaklanjuti untuk dilakukan pembenahan lebih baik.
“Insyaallah tepat waktu. Sebab, habis masa kontrak kita Desember 2024. Sedangkan terkait hal-hal lain akan segera kita koordinasikan dengan kantor pusat,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan kepala bidang (Kabid) Kehumasan, Mustiko, bahwa pengawasan yang dilakukan oleh DPRD merupakan juga bagian yang diharapkan oleh RSUD Ngudi Waluyo.
“Sebab, gambaran gedung nantinya itu untuk memenuhi kebutuhan layanan medis di rumah sakit selama 24 jam. Untuk itu, baik itu kuantitas dan kualitas harus sama-sama kita dikontrol,” ujarnya. (tok)