Kediri (Jatimsmart.id) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bertemu dan membahas konsep Kediri Raya. Kedua pemimpin daerah itu siap untuk saling mendukung satu sama lain.
Pembahasan itu muncul dalam pertemuan keduanya di Balai Kota pada Jumat akhir pekan lalu. Pembahasan itu bermula dari Mas Dhito begitu sapaan akrab Bupati Kediri saat bertanya terkait tulisan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang terpampang di ruang kerja Abdullah Abu Bakar.
“Dari tadi saya melihat tulisan Panglima Besar Jenderal Sudirman, kalau boleh tahu itu darimana Pak Wali?” tanya Mas Dhito.
Menjawab pertanyaan Mas Dhito, Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mas Abu itu menerangkan, tulisan itu dia dapat dari anak Jenderal Sudirman. Diterangkan bahwa setiap tahun di Kediri ada acara Kediri Bajulan yang merupakan jejak gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.
“Uniknya Sudirman itu bisa diartikan Surabaya Raya, Kediri Raya, dan Malang Raya. Surabaya Raya sudah jadi, Malang Raya sudah jadi, Kediri Raya itu kapan, itu tergantung Mas Dhito,” bebernya disusul celetukan Mas Dhito yang menyampaikan hal itu tergantung keduanya berkolaborasi.
Membahas hal itu tidak bisa lepas dari daerah sekitar yang memiliki kedekatan dengan wilayah dengan Kediri. Hal itu tak lepas dari persiapan adanya bandara di Kabupaten Kediri yang diperkirakan beroperasi 2024 mendatang.
“Mungkin setelah ini kita bisa ajak teman-teman kepala daerah yang ada disekitar sini untuk kita bahas persiapan Kediri Raya,” tutur Mas Dhito
Mas Abu berharap meski bandara berada di Kabupaten Kediri, namun wilayah sekitar ikut merasakan dampak positif untuk bisa maju bersama. Pihaknya menyatakan Kediri Raya wajib terwujud dan dia siap untuk mendukung Mas Dhito dalam mewujudkan Kediri Raya.
“Kita sevisi dan semisi, dan mudah-mudahan ini menjadi berkah seluruh masyarakat Kediri Raya,” kata Mas Abu yang juga dijawab kesiapan Mas Dhito untuk saling mendukung.
Membahas kesiapan menghadapi keberadaan bandara, kedua pemimpin daerah itu juga membahas kesiapan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Keduanya mengaku siap saling suport dan bekerjasama. (*)