Probolinggo (Jatimsmart.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menargetkan penanaman mangrove pada 2022 di Jatim mencapai 1.280 hektare. Target tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemprov Jatim terhadap program rehabilitasi mangrove nasional sekaligus pemberdayaan bagi masyarakat.
“Di tahun 2020 telah dilaksanakan penanaman mangrove di Jawa Timur seluas 1.046 Hektar dengan jumlah bibit sebanyak 4.203.200 batang. Lalu direncanakan tahun 2022, target penanaman mangrove naik menjadi 1.280 hektare,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Program Penanaman Mangrove di Pantai Duta, Kab. Probolinggo.
BACA JUGA:
- Tahan Laju Perubahan Iklim, Gubernur Khofifah Ajak Semua Komponen Gotong Royong Restorasi Mangrove
- Menyusuri Jembatan Galau di Kawasan Hutan Mangrove Trenggalek
- Percepatan Pemulihan Ekonomi, Gubernur Khofifah Serahkan DIPA Tahun 2022 Kepada Kepala Daerah
Untuk melaksanakan program rehabilitasi mangrove di Jatim, sebut Emil, Pemprov Jatim melakukan berbagai upaya mitigasi perubahan iklim dan fenomena global warming. Salah satunya dengan merestorasi mangrove dengan melakukan penanaman mangrove sebanyak 881.508 batang di lahan seluas 295,62 Hektar.
Masing-masing lahannya tersebar di enam kabupaten, yakni Kabupaten Gresik sebanyak 5.000 batang dengan luas 1,5 Hektar, Kabupaten Bangkalan sebanyak 254.479 batang dengan luas 104,49 Hektar, Kabupaten Pasuruan sebanyak 25.000 batang dengan luas 10 Hektar, Kabupaten Situbondo sebanyak 163.449 batang dengan luas 49,53 Hektar, Kabupaten Banyuwangi sebanyak 338.580 batang dengan luas 100,1 Hektar dan Kabupaten Probolinggo sebanyak 95.000 batang dengan luas 30 Hektar.
Upaya tersebut, lanjutnya, sebagai wujud dukungan Pemprov Jatim terhadap program rehabilitasi mangrove nasional pada 2021. “Berharap menjadi kontribusi pada target nasional untuk merehabilitasi mangrove. Apalagi dengan Peraturan Presiden (Perpres) tentang nilai ekonomi karbon yang sudah terbit, bisa memberikan dorongan bagi masyarakat bagaimana memenuhi kesejahteraan dengan tetap melestarikan lingkungan,” tuturnya.
BACA JUGA:
- 650 Perenang dari Berbagai Daerah Ikuti Kejurnas Renang Jatim Open 2021
- Gubernur Jatim Minta ASN Harus Layani Masyarakat Setulus Hati
- Kadispora Jatim Lepas Keberangkatan Atlet untuk Peparnas XVI/2021 di Papua
Menurut Wagub Emil, hutan mangrove memiliki peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Dalam luasan yang setara dengan hutan tropis itu, hutan mangrove mampu menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai pelindung pantai dan habitat biota yang bernilai ekonomis seperti ikan, kepiting, dan udang serta rumah bagi keanekaragaman hayati lainnya. Ekosistem mangrove yang sehat juga bisa didorong menjadi salah satu objek ekowisata yang menarik.
Lebih lanjut, upaya rehabilitasi hutan mangrove perlu segera dipercepat dan memerlukan peran para pihak. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian. Untuk itu, program rehabilitasi mangrove melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate social responsibility (CSR) sangat didukung karena penurunan emisi gas rumah kaca menjadi tanggung jawab semua pihak. (*)