Surabaya (Jatimsmart.id) – Pemprov Jatim memberikan bantuan sosial (bansos) kepada warga yang tidak masuk dalam daftar penerima bantuan (unregistered people). Hal tersebut dilakukan guna meringankan beban warga akibat dampak pandemi Covid-19 serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
BACA JUGA:
- Sembari Bagikan Bansos, Forkopimda Jatim Ajak Masyarakat Vaksin
- Hindari Kerumunan, Bansos Dibagikan Secara Door To Door
- Demi Lancarkan PPKM Darurat, Jokowi Cairkan Sejumlah Bansos
Bantuan sembako tersebut berisi 5 kg beras, 10 bungkus Mie Instan, Minyak Goreng, Kecap dan Sarden itu diberikan secara langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada warga yang tinggal di bawah jembatan layang yang dikenal kampung 1001 malam di Kelurahan Moro Krembangan dan Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Terdapat 250 paket bantuan yang diberikan oleh Gubernur kepada masyarakat.
Bukan tanpa alasan, pemberian bantuan sembako di kedua kelurahan tersebut dikarenakan banyak warga yang ditemui tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial karena tidak terdata sebagai warga setempat.
“Jika biasanya kita berbagi kepada masyarakat yang kita temui di setiap kunjungan ke daerah. Kali ini secara khusus saya mendapat informasi bahwa daerah-daerah slum area seperti ini banyak ditemukan unregistered people,” ungkap Gubernur Khofifah seusai berkeliling menyerahkan bantuan sembako langsung ke rumah warga.
Pemberian bansos tersebut disambut ceria oleh warga yang tinggal di bawah jalan tol Dupak. Mereka merasa gembira ketika bansos tersebut diterima dan diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah.
BACA JUGA:
- Pemerintah Salurkan Kembali Bansos Covid-19, Pemprov Jatim Tekankan Skema Traffic Penyalurannya
- BPK Jember Temukan Penerima Bansos Covid-19 Tak Tepat Sasaran
- PKK Kota Kediri Beri Bantuan dan Sosialisasikan Gerakan Ramah Lingkungan pada Warga Isoman
“Baru kali ini saya bertemu dengan Bu Gubernur dan mendapat bantuan langsung. Kami jarang mendapat bantuan, bahkan selama Covid seperti ini,” ungkap Febry, warga setempat.
Untuk menata kehidupan masyarakat yang masih tinggal di daerah kumuh khofifah akan melakukan kordinasi dengan walikota Surabaya untuk bersama- sama menyiapkan rusun.(*)