Jakarta (Jatimsmart.id) – Untuk mendukung pemerintah pusat dalam mempercepat tumbuhnya ekonomi nasional dan daerah, Pemprov Jatim mengencarkan hubungan perdagangan antar wilayah. Setelah membangun perdagangan dengan Pemprov Maluku Utara (Malut), dan Pemprov Kepulauan Riau (Kepri), kali ini, Pemprov Jatim giliran membangun perdagangan melalui Misi Dagang dan Investasi dengan Pemprov DKI Jakarta.
BACA JUGA:
- Demi Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Gubernur Khofifah Ajak Pekerja dan Pengusaha Kolaborasi
- Khofifah Nilai Ekonomi Jawa Timur Terus Menguat, Kinerja Eksport Jatim Terus Meningkat
- Luncurkan Ekspor Perdana L-Cysteine ke AS, Wagub Emil Harap dapat Tingkatkan Ekonomi Jatim
Acara yang digelar bertema ‘Meningkatnya Jejaring Konektivitas Antara Pemprov Jatim dengan Pemprov DKI Jakarta’ itu digelar di Ballroom Bidakara Jakarta.
Acara tersebut berhasil mempertemukan 168 pelaku usaha dari Jakarta dan mencatatkan transaksi Rp. 750.439.000.000. Hadir di acara tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Wagub Emil Elestianto Dardak, Misi Dagang dan Investasi yang digelar antara Pemprov Jatim dan Pemprov DKI Jakarta tersebut dapat menjadi katalis atau mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Saya berharap besarnya potensi dan bertemunya dua raksasa yang menyumbang sepertiga ekonomi nasional ini mampu menjadi sinyal sekaligus katalis dalam pemulihan ekonomi nasional melalui kerjasama antara Jatim dengan DKI Jakarta,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Berbagi Strategi Percepat Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19
- Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah di Sumenep Menyasar 40 Desa
- Pulihkan Ekonomi, Pemkab Kediri Serahkan Bantuan 1250 Kg Benih Padi
Jatim dan DKI Jakarta sendiri, sebut Emil Dardak, merupakan dua provinsi raksasa ekonomi di Indonesia. Keduanya, memberikan kontribusi besar terhadap PDB Nasional. Hal tersebut terlihat pada 2020. Dimana PDRB DKI Jakarta mencapai Rp. 2.772,38 Triilun dan memberikan kontribusi sebesar 17.96 % terhadap PDB Nasional. Sedang PDRB Jatim, memberikan kontribusi sebesar 14.90 % setara Rp. 2.299,46 Trilliun secara nasional. (*)