Nganjuk (Jatimsmart.id) – Warga terdampak bencana longsor Selopuro 14 Februari 2021 silam, kini mulai bernafas lega. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengupayakan relokasi pembangunan rumah kepada 48 Kepala Keluarga.
Demikian disampaikan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk, Nur Solekan kepada PING, usai meninjau pembangunan rumah warga terdampak di Kecamatan Ngetos, Kamis(9/3/2023).
“Kami ucapkan terima kasih serta rasa syukur atas dapat terlaksananya relokasi pembangunan 48 unit rumah bagi warga terdampak bencana longsor di Selopuro. Alhamdulillah atas kolaborasi antar lembaga pemerintah bisa membantu warga terdampak longsor Selopuro pada tahun 2021 lalu,” ungkap Sekda Nganjuk, Nur Solekan.
Mewakili Plt Bupati Nganjuk, Sekda Nur Solekan juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak terkait yang telah mengupayakan pembangunan rumah untuk warga Selopuro.
“Saya mewakili Plt Bupati menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya yang telah mengupayakan pembangunan rumah relokasi ini. Sehingga selama dua bulan rumah warga ini sudah terwujud semoga ini membawa berkah dan manfaat bagi warga Selopuro yang terdampak,” tuturnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakhid melaporkan bahwa Pemkab Nganjuk melalui BPBD telah mengupayakan pembangunan rumah warga terdampak longsor Selopuro, pembangunan tersebut berasal dari dana siap pakai atau DSP BNPB RI (Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia).
“Alhamdulillah sudah disetujui dan dana tersebut sudah diterima bendahara BPBD pada Desember 2022 lalu, melalui Bank BRI dan sudah disalurkan lagsung ke warga yang berhak. Saat ini 50 juta sudah masuk rekening warga secara utuh. Kemudian dana tersebut diwujudkan dengan pembangunan 48 unit rumah. Setiap satu unit rumah menghabiskan 50 juta rupiah. Jadi totalnya ketemu 2,4 Milliar,” terang Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk.
Mantan Kasatpol PP Nganjuk itu juga menjelaskan bahwa pembangunan rumah pada minggu kemarin telah tereksekusi 12 unit dan sudah selesai 100 persen. “Untuk itu, hari ini kita juga mengundang tim teknis dan tim pendamping melihat kondisi lokasi karena ini dari pelaksana pembangunan juga mengajukan 12 unit rumah untuk dieksekusi atau dicairkan. Minggu depan kita eksekusi 24 unit rumah lagi,” urainya.
Dirinya memastikan pada tanggal 20 Maret nanti pembangunan tersebut sudah terselesaikan dan diserahkan kepada warga yang terdampak termasuk fasilitas umum yakni air PDAM dan instalasi listrik.
“Saya yakin pembangunan ini sudah 90 persen lebih, kami optimis pastikan segera selesai. Kemudian untuk perjanjian kerja itu tanggal 13 Januari sampai 17 Maret 2023 hanya tinggal finishing saja. Sehingga nanti pada tanggal 20 Maret 2023 bisa diserahkan oleh Pemkab Nganjuk untuk warga. Selain itu terkait fasilitas umum yakni air dari PDAM sudah terpasang begitu juga dengan instalasi listrik juga sudah mulai terpasang tiang-tiang sehingga nanti bisa segera terselesaikan,” tambahnya.
Sebagai informasi hadir dalam acara tersebut perwakilan Dinas PUPR, Camat Ngetos beserta jajarannya, LPBINU, Kepala Desa terkait, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Nganjuk, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan serta Dinas Sosial dan PPPA Kabupaten Nganjuk. (red/kab)