Kediri (Jatimsmart.id) – Video Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar saat mengusir tamu dari rumah dinasnya, viral di media sosial. Video aksi kemarahan Mas Abu tersebut, dengan cepat menyebar melalui Instagram. Pemerintah Kota Kediri membenarkan peristiwa dalam video berdurasi 48 detik itu. Kabag Humas Pemerintah Kota Kediri, Apip Permana menyebut, peristiwa itu terjadi pada, Minggu 1 Desember 2019. Tepatnya, usai jumpa pers terkait hasil pertemuan antara Wali Kota Kediri bersama keluarga Shalfa Avrila Sania, dalam upaya menyelesaikan polemik soal alasan keperawanan, yang menyertai pencoretannya dari Pelatnas SEA Games 2019 Filipina.
Lebih lanjut menurut Apip, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB saat para awak media meninggalkan lokasi. Kemudian datang dua orang tamu yang mengaku sebagai utusan dari KONI Jawa Timur dan Dinas Pemuda dan Olahraga provinsi Jawa Timur.
“Ya benar ada tamu dari KONI Jawa Timur dan Dispora Provinsi yang datang di rumah dinas Wali Kota. Tamu itu yang akhirnya diketahui bernama Ansori dari Dispora Provinsi dan Nabil dari KONI Jatim. Awalnya Ansori dan Nabil akan berkunjung ke keluarga Shalfa,” kata Apip.
Kedatangan Ansori di rumah dinas Wali Kota bermula dari pembicaraannya dengan Muklas, Kuasa Hukum keluarga Shalfa via telpon. Dalam pembicaraan itu Muklas mengatakan bahwa dia masih di rumah dinas. Akhirnya, Muklas minta izin Mas Abu untuk memfasilitasi tempat bertemu dengan Ansori.
Gayung bersambut. Mas Abu memberi izin agar pertemuan antara Ansori dengan Muklas berserta keluarga Shalfa diadakan di rumah dinas.
Sebelumnya, ketika jumpa pers, Mas Abu tidak mempermasalahkan dikeluarkannya Shalfa dari pelatnas. Selama memang sudah sesuai Standrad Operasi Pesedur ( SOP ). Namun yang sangat memprihatikan alasan dikeluarkannya dari Pelatnas justru karena soal “virginitas”.
Kejadiannya, saat Ansori mengatakan bahwa dia siap kalau persoalan Shalfa dibawa ke proses hukum. Dan dia mengatakan dihadapan forum yang dihadiri Shalfa berserta keluarga jika Salfa sudah tidak perawan.
Pernyataan Ansori tersebut menurut Mas Abu sangat tidak manusiawi disampaikan di depan Shalfa serta keluarga. Apalagi hasil rekam medis RS Bhayangkara, menyebut bahwa tak ada masalah dengan kondisi Shalfa, bahkan selaput dara dari Atlet pengoleksi 49 medali ini dinyatakan masih dalam kondisi utuh. Tuduhan itu pun membuat Shalfa pingsan. Hal ini lah yang memicu kemarahan Mas Abu seperti yang tergambar dalam video tersebut.
Sebelum kejadian itu, amanah Gubernur Khofifah agar Pemerintah Provinsi segera menugaskan orang untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Dan seandainya tuduhan “virginitas” tidak benar maka segera minta maaf kepada Shalfa dan keluarganya.
“Ternyata amanat Gubernur tidak dijalankan oleh Ansori. Kejadian itu berbuntut diusirnya dari rumah dinas,” pungkas Apip. (ydk)