Malang (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Supit Urang Kota Malang di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
BACA JUGA:
- Mas Dhito Ajak Pemulung di TPA Sekoto Makan Bareng
- Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Aktif Jadi Relawan Jogo Kali Dan Tak Buang Sampah ke Badan Sungai
- Langgar Protokol Kesehatan, Warga Pamekasan Disanksi Bersihkan Sampah
Pengembangan TPA Supit Urang ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERIC-SWM).
TPA Supit Urang ini menggunakan sistem sanitary landfill. Pengoperasian TPA dengan sistem sanitary landfill akan meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan. TPA ini juga dapat mengolah sampah sekitar 400 ton/hari yang melayani 700 ribu jiwa selama 5-7 tahun.
Gubernur Khofifah sendiri meninjau langsung beberapa area seperti Sorting Plant, Composing Plant, serta area Landfill. Usai melakukan peninjauan, Gubernur Khofifah menyebut bahwa keberadaan TPA Supit Urang ini dapat memberikan multiplier profit antara lain menghasilkan kompos dari proses sorting plant yang dilakukan.
“Jadi dari proses sorting ini kita bisa mendapatkan suplai kompos yang jumlahnya signifikan. Kita bisa membayangkan terdekat saja dari Kota Malang seperti Kab. Malang dan Kota Batu, mereka bisa terbantu adanya kompos ini dan semakin meningkatkan produk pertanian organik.” ujarnya.
BACA JUGA:
- Lintas Pegiat Lingkungan Bersihkan Sungai Mantren dari Sampah
- DLH Dorong Desa di Kediri Bangun Tempat Pengolahan Sampah Berbasis TPS3R
- Tinjau Normalisasi Sungai Bogel, Kapolres Blitar Temukan Banyak Tumpukan Sampah
Sementara itu Walikota Malang, Sutiaji menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena Pemkot Malang ditunjuk Kementerian PUPR untuk pemeliharaan dan operasional TPA Supit Urang. Namun, lima tahun ke depan, pihaknya harus kembali mencari solusi karena TPA ini diprediksi dapat menampung hingga lima tahun ke depan. (*)