Blitar (Jatimsmart.id) – Usai mengikuti kontes Robotic Internasional di Malaysia dan Singapura, belasan siswa atau santri pondok pesantren di Kabupaten Blitar harus menjalani pemeriksaan kesehatan di aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar, Selasa (11/2). Ini untuk mengantisipasi terjangkitnya Virus Corona pada santri.
Didampingi orang tua, sebanyak 12 santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin ini, mendapatkan pemeriksaan meliputi kondisi tubuh, detak jantung, dan juga mulut. Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi para santri terjangkit Virus Corona. Pasalnya, di negara Singapura telah terdapat warganya yang terjangkit virus Wuhan ini.
Selain pemeriksaan ini, menurut Dr Didik Purbandiyono, Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Tim Medis RSUD Wlingi, untuk 12 santri yang baru pulang, akan dilakukan karantina di rumahnya masing-masing selama 14 hari.
“Kita harus mengantisipasi kesehatan warga yang baru pulang dari negara yang terjangkit Virus Corona. Dan dari 12 siswan yang diperiksa tidak mengalami gejala virus tersebut,” kata Dr Didik. Seluruh santri dinyatakan dalam kondisi sehat.
Sementara itu, pengecekan kesehatan terhadap siswa ini dipantau langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, selanjutnya puskesmas domisili siswa tersebut akan melakukan pemantauan secara instens.
“Mereka (siswa) wajib dikarantina selama 14 hari dirumah masing-masing dengan memakai masker dan kita larang untuk berkumpul dengan banyak orang. Nantinya jika ditemukan gejala awal, kita sudah siapkan tenaga medis puskesmas,”ungkap Krisna Yekti, Ketua Bidang P2P Dinkes Kabupaten Blitar. (tok)