Madiun (Jatimsmart.id) – Upaya penanganan Covid-19 terus dimaksimalkan di Jawa Timur untuk menekan penyebarannya. Sesuai arahan bapak Presiden Joko Widodo, Pemprov Jatim berkomitmen untuk melaksanakan PPKM Mikro untuk menekan pandemi dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan yang lalu, yakni melalui Satuan Kampung Tangguh.
BACA JUGA:
- Wali Kota Kediri: Aplikasi Sigap Bisa Jadi Langkah Awal Menekan Persebaran Covid-19 di Kota Kediri
- Kota Malang Lakukan Vaksinisasi Covid-19 Perdana, 11 Tokoh Turut Berpartisipasi
- Dikelilingi Zona Merah, Kota Kediri Tingkatkan Kewaspadaan
“Jadi kami berkomitmen melaksanakan PPKM Mikro melalui salah satu embrio yang dimiliki sejak 8 bulan lalu yaitu Kampung Tangguh,” terang Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim saat ditemui di Kampung Tangguh Semeru desa Ngale kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun.
Khofifah menjelaskan, Kampung Tangguh ini sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Pemerintah Kota/Kabupaten, Perguruan Tinggi, untuk menciptakan Satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan Covid-19.
Inovasi ini sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa penanganan Covid-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa.
BACA JUGA:
- Instruksi PPKM Diperpanjang, Wagub Emil: Masih Kita Bahas
- 4 Daerah Jadi Zona Merah Pasca Libur Panjang, Gubernur Khofifah Siapkan RS Darurat
- Kota Kediri Keluar dari Zona Merah, Mas Abu Minta Warga Tetap Waspada
“Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19,” imbuh Khofifah.
Untuk diketahui, per tanggal 07 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh yang ada di Jawa Timur telah mencapai 3.160 dan terus akan bertambah. (*)