Kediri (Jatimsmart.id) – Tas mencurigakan yang berada di halaman kantor DPRD Kota Kediri diduga berisi sejumlah kabel dan baterai.
Hal itu berdasar keterangan dari Asrofi petugas kemanan dalam DPRD Kota Kediri. Sebuah tas misterius berwarna hitam dengan coretan warna putih berisi rangkaian baterai dan lilitan kabel, tas tersebut ditemukan di belakang pintu gerbang masuk DPRD sebelah selatan.
BACA JUGA:
- Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan JAD, Pernah Ngebom di Jolo Filipina
- Menag Yaqut Kutuk Keras Pengeboman di Depan Gereja Katedral Makassar
- Ditpolairud Polda Jatim Ringkus Penjual dan Pembeli Bom Ikan
Menurut Asrofi, kejadian tersebut diketahuinya sekitar pukul 05.30 WIB. Dia baru saja selesai menjalankan salat subuh di Musala yang ada di selatan Kantor DPRD Kota Kediri.
“Pertama kali saya lihat setelah selesai shalat Subuh dan keluar melihat ada tas hitam ada coretan putih. Saya langsung laporkan kejadian ini,” kata Asrofi. Senin (12/4/2021).
Ashrofi dan ketua regu keamanan mengecek tas tersebut. “Sepintas saya melihat ada kabel dan baterai dalam tas tersebut. Karena merasa takut, kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian,” imbuh Asrofi.
Hingga saat ini petugas Polres Kediri Kota dibantu anggota Brimob masih melakukan sterilisasi lokasi DPRD Kota Kediri, sembari menunggu kedatangan tim Jibom untuk mengevakuasi tas mencurigakan tersebut.
BACA JUGA:
- Polres Blitar Kota Perketat Penjagaan, Pasca Teror Bom Bunuh Diri Medan
- Amankan Bom Molotov dan Sajam dari Suporter PSIM, Polisi Dalami Dugaan Rencana Aksi
- Densus 88 Tangkap Dua Teroris Jaringan JI dan JAD Di Jatim
Sementara itu menanggapi temuan ini, Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo meminta kepada seluruh warga Kota Kediri dan instansi sekitar gedung DPRD Kota agar tenang dan jangan panik. Karena kebenaran isi tas dan kepemilikan tas masih belum jelas.
“Saya harap warga Kota Kediri tenang, jangan panik, terutama kantor instansi disekitar kantor DPRD Kota Kediri. Kita tunggu tim Jibom Brimob Polda Jatim yang khusus menangani hal hal semacam ini. Karena kebenaran isi masih belum bisa dipastikan oleh kepolisian,” pungkas AKBP Eko. (ad)