Kediri (Jatimsmart.id) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono berencana menggelar festival seni dan budaya di empat titik di Kabupaten Kediri tahun 2022 ini. Rencana itu menindaklanjuti keluhan pelaku seni yang mengeluhkan sepinya pagelaran seni dan budaya akibat pandemi.
Sebagaimana dikeluhkan Wiwied Asri Susanto, salah satu pelaku seni dalam acara Kamis Ngopi, 13 Januari 2022 lalu. Disampaikan pagelaran seni sangat diperlukan untuk menghidupkan kembali perekonomian bagi pelaku seni.
“Mohon diadakan kembali Mas, teater panji dan jaranan yang ada di Kabupaten Kediri ini,” Usul Wiwied kepada Mas Dhito.
Menanggapi keluhan pelaku seni tersebut, bupati yang kerap disapa Mas Dhito itu menyampaikan warga di Kabupaten Kediri ini rindu akan adanya pagelaran seni. Pun demikian, Mas Dhito meminta masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan dan harus divaksin untuk membentuk kekebalan komunal.
“Semoga setelah kita bisa berdampingan dengan Covid-19, dimana sudah melalui fase (dampak) Covid-19 ini hanya seperti flu biasa. Dan disitulah kita akan genjot lagi kesenian dan kebudayaan Kabupaten Kediri,” kata Mas Dhito.
Setelah kekebalan komunal ini terbentuk, lanjut Mas Dhito, semoga di tahun 2022 ini minimal akan diadakan empat titik festival atau pagelaran seni dan budaya. Seperti Teater Panji dan Jaranan.
Mas Dhito menjelaskan, kekayan seni dan budaya di Kabupaten Kediri ini luar biasa. Dirinya sempat terlihat blusukan di beberapa daerah untuk menggali potensi seni dan budaya. Seperti yang dia lakukan ketika berkunjung di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung.
Bupati berusia 29 tahun ini menceritakan ada banyak kesenian di daerahnya yang perlu digaungkan. Di Brumbung, menurut Mas Dhito, ada tarian asli desa tersebut yang jarang orang mengetahui.
“Saya sempat ke Desa Brumbung, disana ada tarian khas asli desa tersebut. Namanya Tari Kenaren,” cerita Mas Dhito. (ydk/adv/kominfo)