Kediri – Tidak seperti sebelum-sebelumnya, Sanggar tari milik Budi Hartanto di Ruko GOR Jayabaya Kota Kediri saat ini terlihat sepi. Tak ada aktivitas latihan di sanggar. Pintu sanggar pun tertutup rapat, hanya papan nama CK DANCE yang tetap terpasang dibagian muka.
Sehari sebelum kejadian, papan nama itu lepas tersapu angin, saat hujan deras mengguyur wilayah Kota Kediri. Lilik, pemilik usaha Bekam di sebelah sanggar mengungkapkan hal itu.
“Kemarin itu ini (papan nama) jatuh tersapu angin. Saya sempat mikir, ada apa ya, karena hanya itu yg lepas,” kata Lilik, Jumat (5/4/2019).
Tapi saat itu Lilik tak memiliki firasat apapun, termasuk dengan kejadian mutilasi keji terhadap Budi.
“Tidak ada fikiran sejauh itu, saya hanya berdoa semoga tidak ada apa-apa,” imbuhnya.
Lilik dan para pemilik ruko lain tak menyangka, Guru Tari ini akan tewas secara mengenaskan. Sebab, pria yang jasadnya ditemukan telanjang tanpa kepala ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah.
“Sama yang lain disini ya nyapa. Dulu awal-awal sempat diingatkan soal suara musik itu, tapi dia ya menerima dengan baik, terus langsung dikecilin. Baik orangnya,”
Setiap harinya menurut Lilik, sanggar CK DANCE selalu ramai. Ada beberpa kelompok yang mengikuti latihan dibawah arahan Budi. CK DANCE sendiri merupakan sanggar tari bentukan Budi dan Zein yang saat ini berada di Kupang.
“Muridnya banyak, bahkan sampe selasa malam itu masih ada latihan, persiapan event katanya,” imbuhnya.
Baca Juga : Di Mata Keluarga dan Murid, Korban Pembunuhan Dalam Koper Dikenal Baik
Sementara itu saat ini kasus mutilasi dalam koper, di Jembatan Nasional Kediri-Blitar, di Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar ini tengah ditangani oleh Polda Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan pelaku pembunuhan secara sadis terhadap Guru Tari ini lebih dari satu orang. Ada pelaku lain yang membantu pelaku utama jika dilihat dari TKP dimana korban ditemukan.
“Kalau dilihat penyisiran yang dilakukan oleh kami dari TKP, maka pelaku dikerjakan bukan hanya satu orang, minimal ada yang membantu,” kata Frans Barung, Jumat (5/4/2019).
Barung menambahkan, sejauh ini 13 saksi telah diperiksa, baik dari Polres Blitar maupun Polres Kediri dengan dikoordinir langsung oleh tim penyidik dari Kriminal Umum Polda Jatim.
“Sudah ada 13 saksi yang diperiksa, 6 orang dari Polres Blitar dan 7 dari Polres Kediri,” terangnya.
Namun lebih lanjut, Barung belum bisa memastikan terkait motif pembunuhan ini karena pelaku belum tertangkap.
Baca Juga : Tabungan dan Deposito Rp. 67 Juta Milik Budi Hartanto Raib
Selain di mutilasi, satu unit sepeda motor serta tabungan dan deposito senilai Rp. 67 juta milik Budi Hartanto raib, diduga dibawa kabur oleh pelaku.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat pria tanpa busana ditemukan pencari rumput dalam koper hitam di bawah Jembatan Karanggondang Udanawu, Blitar. Belakangan terungkap, bahwa korban yang merupakan seorang guru tari ini ditemukan tanpa kepala. Budi dimakamkan tanpa kepala sembari berharap polisi segera menemukan bagian tubuh yang hilang tersebut, dan menangkap pelakunya. (ydk/sam)
Baca Juga :