Kediri – Ribuan warga di lima Desa, di dua Kecamatan di Kabupaten Kediri mengikuti deklarasi bersama paguyuban Putera Daerah, di Lapangan Tarokan. Sabtu (4/5/2019).
Salah satu point isi dari deklrasi tersebut diantaranya mendukung sepenuhnya pembangunan proyek Bandara dan Kota Mandiri.
Menurut Bambang, Ketua Paguyuban Putera Daerah, latar belakang didirikanya paguyuban ini untuk mempersatukan keinginan masyarakat lokal yang mendukung sepenuhnya pendirian pembangunan bandara di Kediri.
Bambang menilai, dengan adanya sebuah paguyuban diharapkan bisa menjadi wadah untuk menampung aspirasi masyarakat lokal setempat yang menghendaki realiasi pembangunan bandara.
“Jadi kita ingin merebut hak kita kembali. 5 wilayah, Tarokan, bulu sari, grogol, tiron dan janti rejo. Semuanya mendukung pembangunan proyek bandara.” katanya.
Lebih lanjut Bambang menilai, sekarang ini sudah ada indikasi intervensi dari pihak lain yang tidak menghendaki atau menolak pembangunan bandara. Namun Bambang menolak untuk menyebutkan pihak mana yang dimaksud.
“Nggak perlu kita sebutkan namanya,” terangnya.
Setelah acara deklarasi selesai, ribuan massa ini kemudian menggelar aksi pawai damai. Pawai damai ini untuk menunjukan eksistensi mereka sebagai putera daerah. Pawai damai mendapat pengawalan petugas kepolisian. Mereka berkeliling melewati rute yang nantinya menjadi cikal bakal kawasan proyek bandara Kediri.
“Jadi gini sebelum ada paguyuban, itu ada beberapa oknum atau daerah lain yang ditumpangi oleh oknum oknum tertentu, mengatasnamakan putera daerah mereka menolak. Sedangkan kita yang sebagai warga lokal yang terdampak justru mendukung. ” kata Bambang.
Pihaknya berharap dengan adanya pembangunan bandara, nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat, termasuk penyerapan tenaga kerja dari warga lokalan sekitar.
Sementara itu diketahui Groud Breaking proyek Bandara Kediri hingga kini masih belum dilaksanakan dan harus menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat. Namun, sempat disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa usai kegiatan di DPRD Kota Kediri kemarin, hal ini sudah dibahas tanggal 23 April lalu. (ydk/sam)
Baca Juga :