Kediri (Jatimsmart.id) – TNI bersama Satgas Covid-19 di Kota Kediri melakukan penjemputan pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri untuk ditempatkan di isolasi terpusat. Hal itu terpaksa dilakukan kerena tingkat kedisiplinan isoman yang masih rendah, sehingga rawan terjadi penularan.
Penjemputan pasien isolasi mandiri di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri ini dipimpin Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto Kolonel Infantri Muhammad Dariyanto, Rabu (18/8).
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Tegaskan Warga Isoman Harus Dievakuasi
- 3000 Pasien Isoman Jawa Timur Terima Oksigen Gratis
- Yuk Intip Menu Baru Lotus Garden, Ada Hampers Immune Booster untuk Isoman
Di wilayah ini ada dua warga tengah menjalani isolasi mandiri. Mereka dinyatakan positif Covid-19 dan berstatus sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka yang dijemput ini akan dipindahkan ke tempat Isolasi Terpusat (Isoter) di eks gedung Balai Latihan Kerja Kota Kediri.
Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Inf Rully Eko Suryawan yang turut dalam penjemputan hari ini mengatakan, upaya penjemputan dilakukan lantaran kondisi ini rawan akan penularan terhadap warga lain di lingkungan itu. Sebab kesadaran warga masih cukup rendah.
“Ada kemungkinan yang melaksankan isoman ini dikhawatikan masih keluar rumah. Mereka tidak disiplin menjalani isoman. Mungkin bandel ya. Dia merasa OTG jadi masih keluar masuk, ini rawan,” kata Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Inf Rully Eko Suryawan.
Lebih lanjut, Ruly mengatakan, di Kota Kediri tingkat kesadaran warga untuk melakukan Isoter terbilang masih kurang, hal itu lantaran banyak yang merasa takut tidak terurus saat berada di tempat isolasi terpusat. Padahal dia menjamin semuanya akan diurus disana. Dan tenaga medis yang siaga 24 jam, untuk mengawasi kondisi kesehatan mereka.
“Rata-rata yang enggan melakukan Isoter itu karena takut terjadi apa-apa, padahal yang melakukan isoter itu sebenarnya lebih terjaga, padahal disana fasilitas lengkap semua lengkap makan diberi medis ada, kalau kritis langsung dirujuk. Yang bahaya kalau isoman ini kan bisa jadi mereka telat penanganan ketika kondisi kritis,” katanya.
Selain warga Kelurahan Bandar Lor, personil TNI juga turut mendatangi sebanyak 5 warga isoman di Kelurahan Lirboyo. Keseluruhannya juga dibawa ke Isoter oleh Personil TNI bersama relawan Covid-19.
“Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama, diharapkan ini bisa berlangsung dengan baik. Kedepan warga ini mau melakukan Isoter tanpa dijemput oleh pihak-pihak terkait,” tutupnya.
Sementara itu, Bambang, Camat Mojoroto menyebut, per hari ini di wilayahnya total pasien Isoman ada sebanyak 133 orang. Dari total tersebut rencananya yang baru saja terkonfirmasi positif akan dibawa ke Isoter, hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
BACA JUGA:
- 130 Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Jadi Anak Asuh Polres Pasuruan
- Satgas Covid-19 Jatim Bantu Layani Karantina dan Kepulangan 134 PMI asal NTB
- Pemberlakuan PPKM Tekan Penyebaran Covid-19 di Jatim, Khofifah: Bersabar Sedikit Lagi
“Untuk yang baru saja terpapar akan segera dibawa ke Isoter. Yang sudah hampir selesai akan teris kita pantau. Yang bandel memang masih ada karena memang mereka tidak bergejala, rata-rata mereka sudah nyaman berada di rumah, akhirnya tidak mau dibawa,” terang Bambang.
Bambang menambahkan, belakangan ini berdasarkan data yang ada sebanayk 3 orang pasien covid yang melakukan Isoman meninggal dunia. Itu terjadi lantaran kondisi pasien sudah kritis. (ydk/jek)