Kediri – Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) bersama Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kediri, melakukan pemantauan terhadap jalannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMA/MA di hari pertama ini, Senin (1/4/2019).
Pemantauan dilakukan petugas di sejumlah sekolah penyelanggara UNBK, diantaranya SMA Negeri 8 Kota Kediri.
Kendati berjalan lancar, namun dari pantauan ini pihaknya menemukan adanya ketidak seimbangan rasio antara jumlah peserta dalam satu ruangan dan jumlah pengawas yang praktis hanya satu orang, dengan ditemani satu proktor.
Padahal, idealnya menurut Yuniarti Ambarsari Setyowati, Supervisi Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud RI, untuk satu ruangan dengan satu orang pengawas, hanya maksimal 20 klien atau peserta .
“rasio siswa dan guru pengawas masih kurang pas. Idealnya ya 20 siswa satu pengawas, ini agak sedikit banyak dari siswanya,” katanya.
di SMA Negeri 8 Kota Kediri sendiri, dalam satu ruangan ada 31 hingga 33 siswa dengan 1 pengawas. Ketidak seimbangan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi pengawasan siswa, yang tidak maksimal. Sehingga dengan jarak kursi yang berdekatan, siswa akan dengan mudah saling bekerja sama .
“rekomendasi kita agar menaambah pengawas,” imbuhnya.
Sementara itu Roziq, Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Kediri mengaku ini terjadi karena adanya keterbatasan sarana prasarana. Jika memaksakan jumlah tersebut, akan membutuhkan biaya lebih besar.
“kalau kita menyediakan itu (rasio ideal) akan butuh ruangan banyak. Padahal untuk nyambung Lan itu butuh biaya banyak,”
Untuk diketahui di Kota Kediri, UNBK di ikuti oleh total 4949 Siswa SMA, serta 8096 Siswa SMA/MA di Kabupaten Kediri. Di hari pertama ini mereka mengerjakan soal Bahasa Indonesia. (ydk/sam)
Baca Juga :
- Tidak Log Out Saat UNBK, Dianggap Tak Mengikuti Ujian
- Melalui Film, Polisi Tunjukkan Penerimaan Akpol yang Transparan dan Bebas Pungli
- 10.000 Penonton Ramaikan Mata Najwa On Stage di Kota Kediri