Malang – Tim putri Jakarta PGN Popsivo Polwan memastikan lolos ke partai puncak menemai Jakarta Pertamina Energi, usai mengalahkan Jakarta BNI 46 dengan skor 3-1 (25-22, 21-25, 25-16, 25-10) dalam laga putaran kedua Final Four Proliga 2019 di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/2/2019).
Partai final akan berlangsung di Yogyakarta, 23 Februari untuk final putri dan 24 Februari putra.
Sama-sama ingin mencuri poin penuh pun membuat kedua tim langsung memperlihatkan permainan sengit sejak awal, meski PGN Popsivo langsung mendominasi permainan dan mengambil set pertama 25-22. Namun, Jakarta BNI 46 langsung membalikkan keadaan dengan memimpin set kedua 8-4, kesalahan sering dilakukan oleh Amalia Fajrina dkk sehingga BNI 46 semakin memimpin skor jauh 19-13, bahkan tanpa kesulitan berhasil mencuri set kedua dengan 25-21.
PGN Popsivo masih belum mampu tampil konsisten, serangan bertubi-tubi dari BNI 46 membuat mereka berhasil memimpin 6-4, namun hal itu pun tak membuat Aprilia Manganang dkk mengikuti irama permainan lawan, sehingga mereka pun langsung menyerang hingga membalikkan keadaan 25-16. Masih ingin menunjukkan permainan terbaiknya anak asuh dari Risco Herlambang dengan tertatih-tatih memulai set keempat dengan skor imbang 2-2, tapi PGN Popsivo mulai menemukan ritme permainan sehingga memimpin 14-5.
Meski tertinggal, Tri Retno Mutiara dkk masih berjuang untuk mengejar poin, namun Aprilia Manganang dkk masih terlalu tangguh untuk ditundukkan, bahkan unggul jauh pun membuat PGN Popsivo semakin percaya diri untuk mengakhiri pertandingan dengan 25-10. Dengan kemenangan ini pun dipastikan PGN Popsivo akan melaju ke grand final setelah kunci tiga kemenangan, mereka pun akan menemani Jakarta Pertamina Energi yang lebih dulu lolos ke partai puncak Proliga 2019.
“Misi pertama saya sudah komplit, karena kita sudah bisa melaju ke final. Saya juga berterima kasih kepada para pemain, bukan karena kita bermain bagus, tapi kita bisa belajar dari kesalahan kemarin, dan mereka semua belajar bagaimana caranya bisa kelur dari tekanan,” ujar Pelatih PGN Popsivo Polwan Chamnan Dokmai, usai pertandingan.
Sedangkan PGN Popsivo sendiri masih akan bertemu dengan Jakarta Pertamina Energi di putaran final four terakhir, namun Chamnan mengatakan tidak akan memaksakan pemainnya untuk laga terakhir, tapi akan lebih mempersiapkan diri ke final.
“Kadang pemain yang tidak pernah kalah juga kadang tidak bagus. Hal itu karena kalau diatas biasanya lebih banyak tekanan, dari pada tim yang di bawah. Kita mempersiapkan dengan waktu panjang untuk melawan Pertamina,” tambahnya.
Sementara Pelatih Jakarta BNI 46 Risco Herlambang mengaku jika memang Popsivo bermain bagus. Dan setelah kalah ini pun ia tetap menargetkan untuk bisa menang di pertandingan terakhir final four.
“Hasilnya sudah jelas ya, BNI tidak masuk grand final, kita memperbaiki saja nanti di Jogja perebutan tiga dan empat. Tiga lebih baik dari pada empat. Kalu evaluasi ya, tipikal pemain kita kan tidak seperti pemain asingnya Popsivo dan Pertamina, kalau bola jelek langsung dilempar ke April atau Basa psti mati, hampir 78 persen mati, kalau kita bola jelek tidak bisa berkembang,” kata Risco.
“Kalau target besok pasti pengen menang, bjb juga pasti pengen menang, artinya diputaran satu hingga final four bjb selalu kalah dengan kita, pasti mereka pengen ngalahin, walaupun kita sudah tidak ada pengaruh dan sudah pasti kita akan bertemu di Jogja, besok anak-anak harus masih punya rasa gengsi. Saya masih optimis di Jogja tiga empat, mungkin anak-anak akan berbeda akan main dengan Bank bjb,” tuntasnya. (ydk/sam)