Kediri (Jatimsmart.id) – Polres Kediri Kota menginisiasi pembentukan Tim Khusus untuk antisipasi botoh atau praktik perjudian dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di wilayahnya. Ada 51 desa di barat sungai masuk dalam wilayah hukum Polresta Kediri.
Saat ini, menjelang pelaksanaan 30 Oktober 2019 mendatang, pihaknya memaksimalkan jajaran Polsek, bersama Koramil, dan Kecamatan untuk melakukan sambang untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
“Setiap malam Babinsa, Babinkamtibmas dan utusan Camat sambang ke masing-masing calon kepala Desa yang ada. Kita sosialisasi, yang pertama Kita harus antisipasi botoh, kita singkirkan,” kata AKBP Miko Indrayana, Kapolres Kediri Kota usai pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Jumat (18/10). Menurutnya perjudian sangat berpotensi mengganggu jalannya proses Pesta Demokrasi.
Sementara itu, Tim Khusus antisipasi botoh nantinya akan dibentuk dari fungsi Reskrim dan Intel.
Meski saat ini belum ditemukan indikasi itu, pihaknya tetap aktif melakukan pemantauan. Dan akan diintensifkan menjelang hari pemungutan suara nanti.
“Saat ini masih kondusif, namun demikian tetap kita tidak boleh underestimate. Semua wilayah kita amankan. Semua desa kita jaga,” imbuhnya
Untuk diketahui, di wilayah hukum Polresta Kediri, ada 51 Desa yang penyelenggara yang berada di 5 Kecamatan (Mojo, Semen, Grogol, Banyakan, Tarokan) di Kabupaten Kediri masuk dalam wilayah hukum Polres Kediri Kota. Sebelumnya, mereka Calon Kepala Desa telah melaksanakan deklarasi damai untuk situasi yang aman dan kondusif. (ydk)