Semarang, 6 Desember 2024 (jatimsmart.id) – Tepukan semangat keceriaan anak-anak mengiringi 10 relawan PLN saat mereka mengawali program PLN Mengajar di SDN 01 Polosiri pagi ini. Lebih dari 200 anak-anak mulai dari usia PAUD hingga Sekolah Dasar akan mengikuti kegiatan PLN Mengajar, yang merupakan rangkaian dari Voluntary Program Energy of Change dibidang Pendidikan.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, permasalahan terkait Pendidikan menjadi salah prioritas dalam rangkaian PLN Voluntary Program Energy of Change yang dilaksanakan mulai 5 hingga 7 Desember 2024.
“Pendidikan karakter anak menjadi dasar dari pendidikan yang berkualitas, untuk mencetak generasi unggul yang akan membawa perubahan-perubahan besar diberbagai bidang. Hal ini menjadi misi yang dibawa oleh teman-teman relawan PLN dengan semangat pengabdiannya untuk membawa energi perubahan di Desa Polosiri,” terang Tejo Wihardiyono.
Program Pendidikan yang diusung relawan PLN di Desa Polosiri ini terdiri dari penguatan pendidikan karakter melalui program PLN Mengajar, bantuan sarana prasarana penunjang Pendidikan yakni laptop dan proyektor, penambahan koleksi bacaan perpustakaan untuk anak-anak SD dan Paud, serta bantuan renovasi musholla. Program Pendidikan tersebut difokuskan untuk SD Negeri 01 Polosiri, SD Negeri 02 Polosiri dan PAUD Margorahayu Desa Polosiri.
Dalam kegiatan PLN Mengajar, relawan PLN membagi anak-anak kedalam 3 kelompok besar sesuai kategori usia sekolah yakni kelompok PAUD, SD kelas 1-3 dan SD kelas 4-6. Setiap kelompok kemudian diberikan materi edukasi tentang kampanye anti bullying dan bagaimana menggunakan internet secara bijak sebagai dasar untuk penguatan karakter anak. Sementara untuk kelompok anak dengan kategori usia sekolah kelas 4-6, diberikan juga materi edukasi tentang listrik secara sederhana, seperti mengenal sumber-sumber energi untuk memproduksi listrik, mengenal proses penyaluran listrik sampai ke rumah-rumah hingga potensi bahaya listrik.
Debbi, salah satu relawan asal PLN Pusat yang mengajar di kelompok PAUD menjelaskan urgensi pemilihan topik materi tersebut sebagai sebuah hal dasar yang harus ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin.
“Kita memilih untuk mengangkat materi edukasi tentang anti bullying karena mungkin di SD atau paud belum banyak menyentuh soal mental health nya anak-anak. Padahal, menanamkan nilai-nilai kampanye anti bullying itu harus kita sadari sejak dini, untuk membentuk anak-anak agar memiliki rasa empati dan hormat kepada satu sama lain, sehingga mereka dapat membangun relasi yang sehat,” terang Debby.
Debby dan relawan lain, menyampaikan materi secara interaktif dengan melibatkan anak-anak. Mereka mengajarkan anak-anak untuk tidak mengolok-olok temannya, mencontohkan bagaimana cara mengatasi perilaku bullying dengan menunjukkan sikap yang tegas pada pelaku bullying, serta bagaimana cara mendamaikan atau memberi dukungan emosional kepada anak yang terkena perilaku bullying.
Kepala Sekolah SD N 01 Polosiri, Kurnia Dwi Mumpuni menyambut baik seluruh kegiatan dan rangkaian Voluntery Program Energy of Change yang menyentuh pengembangan Pendidikan di lingkungan Desa Polosiri.
“Kegiatan PLN Voluntary yang diusung oleh para relawan PLN ini, mulai dari edukasi penguatan pendidikan karakter dengan berbagai materi, dukungan fasilitas Pendidikan dan perpustakaan hingga renovasi musholla sangat membantu anak-anak di Desa Polosiri ini untuk menanamkan berbagai karakter baik, terutama di bidang keagamaan. Bagi kami, penanaman karakter itu hal yang utama, sehingga ketika anak-anak sudah lulus nanti dan terjun ke masyarakat, mereka sudah punya pondasi penanaman karakter yang kuat dan mampu mengembangkan karakternya dengan baik,” terang Kurnia Dwi Mumpuni.
Mereka bisa mengembangkan karakternya dengan baik. Ketika terjun ke masyarakat sangat membantu bagi SD kami, mulai dari edukasi penanaman nilai karakter, terutama bantuan renovasi musholla sehingga kami dapat membantu anak-anak untuk menanamkan karakter baik terutama di bidang keagamaan. karena itu yang paling utama, bagi kami penanaman karakter sehingga anak-anak ketika nanti sudah lulus dari sini bisa mengembangkan karakternya dengan baik. Ketika dia menghadapi masyarakat, anak ini sudah ada pondasi yaitu penanaman karakter.
Sebenarnya, pendidikan karakter anti bully harus kita sadari sedari dini makannya dengan Bahasa yang sederhana kita sampaikan ke ana-anak, kalau bully itu sangat bahaya, tadi juga kita udah mencontohkan bagaimana cara mengatasinya, bagaimana jika dia jadi korban, atau bagaimana cara mendamaikan kalau misalnya ada anak yang kena bullying. PLN Voluntary Program Energy of Change di Desa Polisiri ini melibatkan 10 relawan PLN dari berbagai unit di seluruh Indonesia.
“Hari ini, di SD Negeri Polosiri, tim Relawan PLN akan berfokus pagi di lapangan SDN 01 Polosiri, ratusan anak-anak mulai dari usia PAUD hingga usia sekolah dasar telah berkumpul,” ucap Debbi, Kantor Pusat
Kita mengangkat materi edukasi tentang anti bully karena dari sekian banyak materi, mungkin di TK atau SD atau paud belum tersentuh soal mental health nya anak-anak. Sebenarnya itu udah harus kita sadari sedari dini gitu jadi makannya dengan Bahasa yang sederhana kita sampaikan ke ana-anak, kalau bully itu sangat bahaya, tadi juga kita udah mencontohkan bagaimana cara mengatasinya, bagaimana jika dia jadi korban, atau bagaimana cara mendamaikan kalau misalnya ada anak yang kena bullying.
Kegiatan PLN Voluntary ini sangat membantu bagi SD kami, terutama bantuan renovasi musholla sehingga kami dapat membantu anak-anak untuk menanamkan karakter baik terutama di bidang keagamaan, karena itu yang paling utama, bagi kami penanaman karakter sehingga anak-anak ketika nanti sudah lulus dari sini bisa mengembangkan karakternya dengan baik. Ketika dia menghadapi masyarakat, anak ini sudah ada pondasi yaitu penanaman karakter. Kegiatan ini sangat menginspirasi menambah pengetahuan anak-anak tentang apa itu PLN dsb.
Apa yang dilakukan PLN ini adalah amanah besar bagi kami dan sebagai lading padahal untuk PLN.(Red)