Probolinggo (Jatimsmart.id) – Dalam rangka memperingati 10 Muharram 1443 Hijriyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo memberikan santunan kepada 1.300 anak yatim yang ada di Kabupaten Probolinggo. Dimana masing-masing kecamatan diambil 50 anak yatim.
Setiap anak yatim masing-masing mendapatkan tas sekolah lengkap dengan alat tulis senilai Rp 125 ribu dan uang saku senilai Rp 75 ribu, sehingga totalnya setiap anak menerima Rp 200 ribu.
BACA JUGA:
- 130 Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Jadi Anak Asuh Polres Pasuruan
- Dinsos Kabupaten Kediri Beri Pendampingan Puluhan Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19
- PWI Kediri Santuni Anak Yatim dan Duafa di Penghujung Ramadan
Penyaluran santunan bagi anak yatim ini dilaksanakan di aula SDN Kedungdalem II Kecamatan Dringu. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyerahan secara simbolis kepada beberapa anak yatim. Penyerahan selanjutnya dilakukan secara door to door kepada para anak yatim yang ada di Kecamatan Dringu.
Penyaluran santunan kepada anak yatim ini dilaksanakan secara bertahap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
“Kegiatan ini merupakan peringatan 10 Muharram yang rutin dilakukan oleh Baznas berupa santunan kepada anak yatim. Untuk tahun 1443 Hijriyah ini santunan diberikan kepada 1.300 anak yatim,” kata Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzamil.
BACA JUGA:
- Berbagi Kebahagiaan Ramadan, IJTI Kediri Santuni Anak Yatim
- Peringati HUT Ke-3, CV. Rahayu Wijaya Beri Santunan Anak Yatim
- Pemkab Sidoarjo Akan Tambah Anggaran Makan Anak Yatim
Menurut Muzamil, untuk di wilayah Kecamatan Dringu penyalurannya berjalan sesuai dengan harapan bersama. Pihaknya juga menjelaskan kegiatan ini sudah biasa dilakukan dan sudah disunnahkan setiap tanggal 10 Muharram, amalan-amalan Asyura diantaranya adalah menyantuni anak yatim. Hal ini yang menjadi tujuan utama dari Baznas untuk melaksanakan sunnah yang sudah dilaksanakan oleh Rasululllah SWT.
Lebih lanjut Muzamil mengharapkan ke depan bagaimana untuk tahun-tahun yang akan datang lebih banyak penerima dan nilainya ada peningkatan. Bukan hanya Rp 200 ribu lagi tetapi bisa lebih dari angka tersebut. (*)