Bojonegoro (Jatimsmart.id) – Pemkab Bojonegoro mengadakan pelatihan keterampilan kerja kejuruan membatik dan handycraft di Kecamatan Kepohbaru, yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro.
Pelatihan yang diadakan selama 6 hari dan dimulai Kamis (6/7/2023) hingga Selasa (11/7/2023) ini diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari buruh tani tembakau Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru sejumlah 20 Orang, dan buruh tani tembakau dari Desa Woro Kecamatan Kepohbaru sejumlah 20 Orang yang selanjutnya mengikuti pelatihan didesanya masing-masing.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, menyampaikan, ibu-ibu peserta pelatihan diharapkan mendapatkan pengalaman keterampilan membatik dan handycraft, sehingga dapat dikomersilkan di masa mendatang. Pemkab tidak hanya menyelenggarakan pelatihan agar para peserta untuk sekedar bisa. Tapi juga bertujuan agar bisa mengangkat ekonomi baru sesuai keahlian. Bupati juga berpesan agar para peserta pelatihan dapat memanfaatkan digital marketing di tengah kemajuan teknologi agar bisa melakukan pemasaran yang baik.
“Untuk pembiayaan Bojonegoro punya BPR, untuk bisa membantu permodalan awal. Harapanya setelah itu bisa berkembang dan bersinergi, berangkat dari kecil dulu,” ucapnya.
Kepala Disperinaker Bojonegoro, Welly Fitrama, menyampaikan semua kegiatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) maupun ekonomi dilakukan dengan pendekatan pelatihan. Harapannya dapat menumbuhkembangkan keterampilan masyarakat dan mendorong terciptanya perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha secara mandiri. Masyarakat dapat berkontribusi positif terhadap meningkatnya pendapatan dan taraf hidup. Yakni dengan tetap memperhatikan kesesuaian lingkungan.
“Pelatihan kejuruan juga bertujuan memberikan dan meningkatkan keterampilan serta kompetensi daya saing bagi buruh tani tembakau. Nantinya dapat menciptakan usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan di luar waktu musim tanam tembakau. Selain itu juga dapat mendorong motivasi dan mengajak semua untuk mengubah mindset buruh tani tembakau. Karena tidak selamanya hanya menjadi buruh tani tembakau saja, tetapi bisa juga menjadi pengusaha,” pungkasnya. (red/kjt)