Pasuruan (Jatimsmart.id) – Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras (UPT RSBL) Pasuruan memberikan vaksinasi Covid-19 dosis 2 dengan jenis vaksin Sinopharm. Vaksinasi sesi kedua ini diikuti 112 peserta yang merupakan klien UPT RSBL Pasuruan. Sementara tim vaksinator berasal dari tenaga kesehatan Puskesmas Kedawung Wetan.
Kegiatan yang digelar di aula selatan UPT RSBL Pasuruan ini juga dihadiri Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Kepala Seksi dan staf Pelayanan Sosial UPT RSBL Pasuruan, serta mahasiswa Prodi Ners FIKES UMM.
Kepala UPT RSBL Pasuruan, Sukardi SH MSi, mengatakan dari 122 klien peserta vaksin, 116 orang lolos screening dan mendapatkan vaksin sinopharm dosis dua. Tiga klien baru lolos screening untuk mendapatkan vaksinasi dosis satu.
“Tiga klien lainnya tidak mendapatkan vaksin dosis dua karena satu klien mengalami batuk, satu klien sedang dirujuk di RSJ Radjiman Wediodiningrat Lawang, dan satu klien meninggal dunia karena lansia,” jelasnya.
Kepala Seksi Pelayanan Sosial UPT RSBL Pasuruan, Drs Hanuriyanto, menambahkan, vaksin Sinopharm dosis dua ini merupakan kelanjutan dari dosis satu yang sudah diberikan pada klien beberapa minggu lalu.
“Vaksinasi dilakukan bertujuan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan klien secara menyeluruh, mengingat klien tinggal dalam asrama yang tidak bisa dipastikan konsistensinya dalam menjaga jarak maupun penggunaan masker. Semoga dengan vaksin, imunitas klien tumbuh lebih baik,” harapnya.
Sementara, dr Sugiono Adi, dari Puskesmas Kedawung Wetan mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik antara UPT RSBL Pasuruan dengan Puskesmas Kedawung Wetan sehingga vaksinasi berjalan lancar dan sukses.
“Ada tantangan tersendiri dari petugas kesehatan dalam memberikan pengarahan maupun layanan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), tapi syukurlah kegiatan berjalan lancar hingga selesai,” ungkapnya.
Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Pasuruan Abdul Sato SKep Ns yang hadir dalam kegiatan tersebut menuturkan, pihaknya datang untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan vaksin pada disabilitas.
“Alhamdulillah kegiatan vaksin bisa menjangkau disabilitas dan berjalan dengan baik,” ucapnya. (*)