Blitar (Jatimsmart.id) – Program ketahanan pangan ditengah pandemi COVID-19 diwujudkan Polres Blitar Kota dengan melakukan panen raya ikan Nila jenis kekar di Desa Tembalanag Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, Kamis (9/7).
Dalam acara tersebut hadir Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya bersama Bupati Blitar Rijanto, Dandim 0808 Blitar, Letkol Inf. Kris Bianto, Danyo 511, Letkol Inf. G Luky Ariesta.
Peternak ikan Nila ini dalam seminggunya bisa menghasilkan 4 kwintal atau sekitar 2 ton per bulan. Sedangkan di Kabupaten Blitar sendiri, potensi perikanan bisa mencapai 337.000 ton per tahun.
Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya mengatakan, panen ikan yang dilaksanakan ini merupakan program Kapolda Jawa Timur melalui kampung tangguh. Ada beberapa poin yang harus dilaksanakan dalam mendukung keberadaan kampung tangguh. Diantaranya, selain tangguh masalah ketahanan pangan, dan sumber daya manusia, juga harus tangguh masalah kesehatan.
“Dengan adanya ketangguhan pangan di tengah pandemi COVID-19 ini, dengan sendirinya masyarakat mampu mencukupi kebutuhannya, dan mampu menghidupi wilayah Kabupaten Blitar,” kata AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, Kamis (9/7).
Lebih lanjut Ahmad Fanani menyampaikan, karena di Kabupaten Blitar ini semuanya ada. Baik itu sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan semuanya sudah tersedia di Kabupaten Blitar. Diantaranya, padi, jagung, ketela, lombok, bawang merah, melon dan lainnya. Untuk itu masyarakat Kabupaten Blitar harus bersyukur.
“Kita harus bersyukur, karena di Kabupaten Blitar ini semua ada. Tanaman semuanya juga ada di sini. Ini merupakan bentuk ketangguhan pangan kita. Dengan ketangguhan pangan masyarakat mampu menghadapi pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Sementara Bupati Blitar, Rijanto usai panen raya ikan Nila mengatakan, kegiatan ini untuk mendukung program ketahanan pangan di tengah masa pandemi COVID-19. Ini merupakan program yang diinisiasi Polri.
“Saya mengapresiasi jajaran kepolisian, dimana atas inisiatif Polri, kita bisa melaksanakan kegiatan ini, untuk terus mendorong program ketahanan pangan di masa pandemi. Selain itu Saya salut pada petani ikan yang dalam masa pandemi masih eksis. Ini harus kita dorong terus,” kata Rijanto.
Rijanto menyebut, Kabupaten Blitar selain merupakan daerah agraris, juga sektor peternakan tumbuh subur di Kabupaten Blitar. Selain ikan, ada juga ternak ayam petelur dan ayam pedaging. Bahkan ada juga sentra pertanian yang produknya sudah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia.
“Blitar merupakan daerah agraris. Dimana bertani dan beternak menjadi sektor utama. Selain itu potensi perikanan di Kabupaten Blitar cukup besar, setahun bisa mencapai 337.000 ton. Ini dapat dipastikan sudah bisa memenuhi kebutuhan Lumbung Pangan Kampung Tangguh Semeru dalam menanggulangi desa yang terdampak COVID-19,” papar Bupati Blitar.
Bupati Blitar menambahkan, selain perikanan dan peternakan, di Kabupaten Blitar juga ada potensi hortikultura dan pertanian. Dari total sekitar 7.000 hektar lahan pertanian bisa menghasilkan kedelai, padi dan jagung. Bahkan saat ini sedang panen raya cabai di Kecamatan Wates, yang hasilnya dikirim ke Jakarta dan beberapa daerah lain.
“Dengan tercukupinya ketahanan pangan, diharapkan gizi masyarakat tercukupi dan imunitas meningkat, sehingga bisa menekan penyebaran kasus COVID-19 di Kabupaten Blitar,” pungkas Bupati Blitar. (tok/jek)