Blitar (Jatimsmart.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana memasuki musim hujan kali ini. Hasil pemetaan sejauh ini, Kecamatan Sutojayan dinilai paling rawan, terhadap dampak banjir saat curah hujan tinggi.
Sebab, hingga saat ini, proses normalisasi Sungai Bogel atau sungai pengendali banjir yang berada di wilayah tersebut belum rampung.
“Wilayah Sutojayan paling tinggi terdampak genangan air jika hujan deras,” kata Marhaendra, Sekretaris BPBD Kabupaten Blitar. 2004 lalu wilayah ini pernah di terjang banjir besar akibat Sungai Bogel yang meluap karena tidak mampu menampung debit air hujan. Untuk itu, pemerintah pusat kemudian melakukan normalisasi.
Sementara untuk kerawanan bencana tanah longsor, dipetakan menjadi dua wilayah. Baik Blitar selatan maupun Blitar utara. Blitar utara seperti Gandusari maupun Doko . Sementara Blitar selatan rawan tanah longsor akibat peralihan jenis tanaman yg dulunnya tanaman keras menjadi tanaman produktif.
Saat ini BPBD Kabupaten Blitar telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk patroli dan pengamatan wilayah. Pihaknya juga menempatkan personil di Sutojayan dan wilayah yang dianggap rawan, yang dibantu dengan para relawan serta anggota TNI di Koramil setempat. Sementara langkah lainnya, BPBD telah menyiapkan peralatan penanganan bencana seperti tenda pengungsian, perahu karet ataupun selimut untuk penanganan evakuasi.
Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam tersebut. (yud/ydk)