Kediri – Program Santripreneur kini tengah digalakkan Kementerian Perindustrian, untuk menciptakan wirausaha baru di lingkungan Pondok Pesantren. Salah satunya, Kemenperin memberikan bimbingan teknis serta fasilitasi mesin atau peralatan produksi roti di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri.
Santripreneur dilakukan agar para lulusan Pondok Pesantren dapat mendorong penumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
“Selama ini kami terus melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Khususnya pada pengembangan IKM di lembaga pendidikan keagamaan termasuk pondok pesantren.” kata Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam peresmian Program Penumbuhan Wirausaha Baru di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur. Kamis (5/9).
Gati yakin program ini mampu mendukung pemerataan ekonomi nasional dengan banyaknya Pondok Pesantren di Indonesia.
Berdasarkan catatan Kementerian Agama di tahun 2014-2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia diperkirakan sebanyak 28.961. Ini menyebar di seluruh provinsi dengan total mancapai 4.028.660 santri. 80 persen di antaranya tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.
baca juga : Ubah Limbah Pabrik Jadi Kursi Unik, Beromzet Puluhan Juta Rupiah
Jawa Timur sendiri pada 2016 tercatat jumlah IKM nya ada 851.319 unit. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak lebih dari 2 juta orang.
“Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.” imbuhnya.
Sementara di Wali Barokah, Gati menjelaskan, program Penumbuhan Wirausaha Baru IKM diberikan dalam bentuk bimbingan teknis. Untuk bimbingan teknis dengan materi kewirausahaan diikuti 100 orang peserta. Sedangkan untuk materi teknis produksi pengolahan roti, GMP dan Kemasan diikuti oleh 20 orang peserta. Kegiatan dilakukan hingga 6 september 2019 nanti.
baca juga : Inovasi Keripik dari Limbah Kulit Pisang
Selain pelaksanaan bimbingan teknis, Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian juga memberikan bantuan 16 mesin peralatan. Ini untuk meningkatkan produktivitas para santri dalam pengolahan produksi roti.
“Saya berharap sinergi yang dibangun antara Kementerian Perindustrian, Pemerintah Kota Kediri serta Pondok Pesantren Wali Barokah ini dapat meningkatkan jumlah wirausaha industri baru dan berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi nasional.” pungkasnya
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Wali Barokah, H. Sunarto, menyambut baik program Santripreneur yang diinisiasi oleh Kemenperin ini, karena dapat menambah kegiatan positif bagi para santri di lingkungan pondok. Selain itu, melalui usahanya nanti, para santi berguna bagi masyarakat menumbuhkan perekonomian daerah setempat dengan mampu menyerap tenaga kerja.
Untuk diketahui selama periode tahun 2013 hingga 2018, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 34 pondok pesantren dengan lebih dari 3815 santri telah diberikan pelatihan produksi, serta motivasi kewirausahaan.
Selain roti, pihaknya juga memberikan bimbingan program berupa pelatihan perbengkelan roda dua, kerajinan boneka dan kain perca,konveksi busana muslim & seragam, daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair.
baca juga : Inovasi Baru, Kukis Daun Beluntas yang Kaya Manfaat
Dalam implementasinya, Kemenperin memiliki dua model penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di pondok pesantren, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.
Santri Berindustri merupakan upaya pengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh pondok pesantren maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial. Dan, Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni. Mereka yang terpilih dari beberapa pondok peantren di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini. (ad)