Kediri (Jatimsmart.id) – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono blusukan ke Desa Sumberjo, Kecamatan Kandat. Disana, Dhito melakukan audiensi dengan para petani organik untuk mengetahui aspirasi mereka.
Dhito pun memuji program organik yang telah dibuat oleh salah satu petani di desa setempat. Menurutnya penggabungan antara pertanian modern dan organik akan membawa pada keberhasilan. “Jenis pupuk yang dibuat adalah pupuk kandang, pengairannya beliau sudah modern, ini sangat bagus,” katanya.
Selain itu, kegiatan yang dilakukan hari ini adalah sebagai upaya pengumpulan warga yang mau untuk diajak menjalankan program desa tani organik miliknya.
BACA JUGA:
- Kampanye di Alaska, Mas Dhito Temukan Banyak Wisatawan Tak Pakai Masker
- Upaya Mas Dhito Majukan Kampung Inggris Lebih Baik
- Mas Dhito Beri Motivasi Petani Kopi di Kabupaten Kediri
“Beliau-beliau ini adalah simpul-simpul, seperti ini yang akan saya kumpulkan untuk mensukseskan jalannya program desa tani organik,” ucapnya.
Sebelum blusukan, ia mengaku pesimis dengan programnya tersbut, karena ia menganggap akan sedikit sulit mencari penggiat-penggiat pertanian organik. Namun ternyata kenyataannya berbeda, banyak warga Kabupaten Kediri yang menginginkan pemberdayaan pertanian organik.
“Saya sempat salah memprediksi bahwa para petani di kediri ini tidak menginginkan pupuk organik. Tetapi ternyata banyak sekali simpul-simpul yang cukup antusias dengan program tani organik,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Mohammad Kamal Ghozi salah satu penggiat pertanian organik di Desa Sumberjo mengatakan, jika dibanding dengan penggunaan pupuk kimia, pertanian organik lebih menguntungkan. Karena buah dari pertanian oraganik dirasa lebih banyak.
BACA JUGA:
- Pesan Ganjar pada Mas Dhito Saat Riding dan Ngopi Bareng
- Kiai Kampung di Kediri Dukung Mas Dhito Jadi Bupati
- Bentuk Soliditas, Mas Dhito Temui Satgas Pemenangan DPP Demokrat
“Biasanya untuk hasil pertama buah kalau memakai pupuk kimia bagus, setelah itu, menurun kualitasnya di buah kedua, tetapi untuk organik tidak, kita untuk panen kedua masih bagus hasilnya,” tutur Ghozi.
Sementara itu saat ditanyak terkait pupuk, di sawah miliknya memakai pupuk dari urin sapi, kotoran sapi, ayam dan kambing.
Pembuatannya dengan mencampur urine sapi kita taruh di drim besar setengah, dicampur air setengah. Lalu, pemakaiannya satu pohon kita beri satu botol aqua dan dosisnya seminggu sekali. “Hasilnya, tak kalah dengan yang menggunakan pupuk kimia, saat saya tanyakan hasilnya lebih banyak punya saya,” pungkasnya. (ad)