Kediri (Jatimsmart.id) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana telah mengumumkan nama stadion baru Kabupaten Kediri.
Sebelumnya, nama stadion baru di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan itu disayembarakan pada akhir Mei 2023. Hingga penutupan sayembara pada 1 Juli ada hampir 14.000 usulan nama yang masuk.
Belasan ribu usulan nama yang masuk itu kemudian diseleksi secara bertahap hingga kemudian muncul nama terbaik dan mengerucut satu nama.
“Tentunya ini memerlukan waktu bagi kami memfilter, mentelaah filosofi dan kira-kira nama apa yang terbaik bagi stadion Kabupaten Kediri,” kata Mas Dhito.
“Stadion Kabupaten Kediri akan kita beri nama Gelora Daha Jayati,” tambahnya.
Gelora menurut Mas Dhito bisa diartikan sebagai gelombang rakyat. Dimana stadion tidak hanya sebagai tempat olahraga melainkan juga dapat dijadikan lokasi penyelenggaraan kegiatan lain.
Dan Daha, kata yang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki makna api, kemerahan, menyala. Sebagaimana dituliskan dalam kitab Bharatayuda yang digubah pada masa Jayabaya, Daha juga dikenal sebagai nama kerajaan penting di Jawa.
Kemudian, Jayati yang berasal dari bahasa Jawa Kuno berarti menang. Nama Gelora Daha Jayati itu sebagai sebuah untaian doa yang memiliki filosofi kobaran semangat meraih kemenangan yang berasal dari gelombang atau dukungan rakyat.
Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kediri dalam pemajuan Kediri di semua sektor, utamanya dalam pengembangan olahraga.
Pembangunan stadion akan dilakukan beberapa tahap dan tidak bisa selesai dalam satu tahun. Pada tahap pertama pekerjaan yang dimulai 27 Maret itu sampai 21 Desember 2023. Dengan nilai kontrak pada tahap pertama ini menelan anggaran Rp 149.79 miliar yang bersumber dari APBD 2023.
Mas Dhito menyebut tahapan selanjutnya akan dilanjutkan pada 2024. Pada tahap kedua ini diharapkan stadion sudah bisa berfungsi.
Setelahnya, diakui Mas Dhito ini masih perlu pengembangan fasilitas pendukung lainnya, termasuk untuk cabang olahraga selain sepakbola pada tahun 2025.
Ditegaskan Mas Dhito, pembangunan stadion tersebut tetap berpedoman pada konsep utama yang diusung yakni sport, bisnis dan entertainment (SBE).
“Tentunya saya juga punya harapan besar bahwa dengan dibangunnya stadion ini akan mengembalikan sejarah kemenangan sepakbola di Kediri,” pungkas Mas Dhito. (adv/kominfo/jek)